Menanti Bully-an di Balik Kesuksesan Manado Fiesta 2018         

MASIH terngiang, 2 September 2017 lalu, siang harinya usai Dirjen Kemendagri Soni Sumarsono mewakili Mendagri, Tjahjo Kumolo membuka secara resmi iven Manado Fiesta yang baru tahun pertama dilaksanakan Pemkot Manado, mendadak akun dinding FB dihiasi status ungkapan pesimis.

Jika statusnya mengolok-ngolok, bisa dimaklumi. Karena iven bertaraf Internasional tersebut baru pertama kali dilaksanakan GS Vicky Lumentut yang kepemimpinan keduanya sebagai Wali Kota berpasangan dengan Mor Bastiaan (GSVL-MOR) sebagai Wawali Manado.

Ada ungkapan rasa pesimis karena kemasan kegiatannya dinilai biasa-biasa saja, tidak sespektakuler dibanding cuap-cuap yang muncul menyebutkan Manado Fiesta itu iven bertaraf Internasional.

Tapi sorotan paling gres, sejumlah status FB saat itu mulai nyundul ke masala anggaran. Kurang dan lebihnya, mungkin inti status kala itu berbunyi; “Berapa anggaran Manado Fiesta, tidak transparan. Jika miliaran rupiah tapi hanya begini acaranya?”.

Boleh dikesankan Pemkot Manado menghambur-hamburkan duit. Status ini sempat membuat kalangkabut cabinet GSVL-MOR mempertanggungjawabkan ke public berapa anggaran sebenarnya terserap Manado Fiesta 2017.

Bersamaan itu, muncul status FB kontra bernada jawaban, menyebutkan; anggaran Manado Fiesta 2017 sebesar Rp12 M.

Singkatnya, di penghujung 2017, tepatnya akhir Desember, pelaksanaan Manado Fiesta 2017 bermuara ke sebuah instansi penegak hukum.

Entah siapa pelapornya, tapi masih jauh hari agenda audit BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) Pemkot Manado tahun 2018 terhadap anggaran 2017, sudah dikesankan kegiataan Manado Fiesta 2017 nyata-nyata berbau korupsi.

Yang sempat tak masuk akal lagi, ‘rahasia’ internal dalam pelaksanaan kegiatan Manado Fiesta 2017, sampai seluk beluk terkecil pengeluaran anggarannya per kegiatan diketahui persis oleh penyidik.

Adakah ‘orang dalam’ berkonspirasi sengaja menggiring Manado Fiesta 2017 ke ranah dugaan pidana? Wallahualam….

Yang pasti, pengusutan Manado Fiesta 2017 oleh sebuah instansi penegak hukum itu sempat membuat tenaga beberapa kepala perangkat daerah terkait terkuras. Harus bolak balik menghadap penyidik. Sementara pelaksanaan agenda Manado Fiesta tahun 2018 ketika itu mulai dipersiapkan…..

Kita lupakan kisruh Manado Fiesta 2017. Itulah dinamika manakala sebuah iven besar tingkat daerah masih ada rasa pesimis disebut-sebut berskala Internasional.  Mengolok-ngolok sampai nekat menggiring ke masalah berbau korupsi.

Nah, bagaimana tanggapan tahun kedua pelaksanaan Manado Fiesta tahun 2018 ini? Apakah masih ada pemikiran demikian?

Sengaja saya menurunkan coretan belum sempurna ini tentang hingar bingar Manado Fiesta 2018 beberapa hari setelah ditutup pada 9 September lalu.

Iya, karena masih menongkrongi jika ada bully-an komen-komen dinding FB untuk dijadikan bahan bahan coretan. Tapi, mungkin ada yang terlewatkan komen-komen pesimis tentang Manado Fiesta 2018 di FB, sehingga saya harus menurunkan tulisan seperti ini.

Yang pasti, pelaksanaan Manado Fiesta 2018, sukses seolah menutup semua rasa pesimis sebagian orang yang masih berpikir kemasan kegiatanya mirip tahun 2017.

Padahal, menelaah perkembangan ekonomi saat pelaksanaan Manado Fiesta 2018, pemerintah pusat sibuk membendung terancamnya nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Bisa saja muncul status justru: “Kota Manado hamburkan duit di Manado Fiesta di tengah dolar ancam nilai tukar rupiah”. Tapi itu tak ada. Konon, Manado Fiesta 2018 seakan menghipnotis pemikiran orang-orang yang dulunya mengkritisi pelaksanaan Manado Fiesta 2017.

Bully-an lewat akun FB tidak ada. Yang marak justru video-video siaran langsung kemegahan gebyar Manado Fiesta 2018. Dibuka langsung Mendagri, Tjahjo Kumolo, apakah itu masih kurang suksesnya Manado Fiesta 2018?

Roh kegiatan Manado Fiesta yang mengusung ‘Manado Rumah Besar Kita’ sebagai bingkai kerukunan Manado Kota Paling Toleran di Indonesia begitu terasa sejak open ceremony hingga closessing ceremony kegiatan yang dipusatkan di kawasan Pohon Kasih Megamas selama 9 hari sejak 31 Agustus.

Ini seakan mamaktub mulut para pesimis untuk mem-bully pelaksanaan Manado Fiesta 2018 bersamaan munculnya pemikiran cerdas Wali Kota GS Vicky Lumentut akan ‘membalut’ kegiatan Manado Fiesta dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda).

Dengan disetujui Mendagri Tjahjo Kumolo Manado Fiesta dibuatkan Perda, mau tak mau, Manado Fiesta akan terus hadir setiap tahun siapa pun nanti Wali Kota Manado kedepan.

Jika belakangan itu berurusan dengan aparat penegak hokum karena Manado Fiesta berbau korupsi kedepan, itu urusan petinggi-petinggi yang punya hajatan. Bukan urusan kita sebagai masyarakat biasa.

Biarkan mereka para petinggi jadi incaran ruangan penjara, kita masyarakat awam hanya tau menikmati hajatan Manado Fiesta setiap tahunnya. Toh mereka yang masuk penjara tidak akan menyurutkan pelaksanaan Manado Fiesta setiap tahun jika sudah dibalut aturan.

Urusan kita hanya tahu mengkampanyekan lewat medsos Kerukunan Hidup di Kota Manado dalam slogan ‘Mari Jo Ka Manado’ melalui iven Manado Fiesta, agar setiap tahunnya dunia tahu bagaimana kehidupan bertoleran masyarakat Kota Manado yang serba majemuk. Semoga….!!! ***

*Penulis adalah Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Manado/Pemimpin Redaksi Manado Line*