Motor Bebek 4 Tak asal Suluan Ini Mampu Tembus Finish Lomba ‘Manado Trail Adventure 2018’

Peserta Manado Trail Adventure ‎ 2018 KNPI Manado, PKB GMIM Rondor Paniki Bawah dan ARM dari Suluun Tareran Minsel yang mampu finish dengan motor bebek. (foto: tribun manado)

 

Peserta Manado Trail Adventure ‎ 2018 KNPI Manado, PKB GMIM Rondor Paniki Bawah dan ARM dari Suluun Tareran Minsel yang mampu finish dengan motor bebek. (foto: tribun manado)

MANADO – Pelaksanaan Manado Trail Adventure 2018 digagas KNPI Manado, PKB GMIM Rondor Paniki Bawah dan ARM berlangsung sukses Selasa kemarin. Tercatat ada 511 peserta beradventure menyitari medan jalan tanah, aspal dan jalan perkebunan sejauh 67 kilometer.

Menariknya dari 511 peserta yang sebagian besar menunggangi motor trail dan modifikasi, ada satu peserta dari Suluun Tareran Minahasa Selatan mampu finish dengan motor bebek 4 tak.

“Pertama kali saya ikut trail adventure seperti ini. Dan pada penampilan pertama pakai motor bebek honda Blade dan mampu masuk finish bersama peserta lainnya,” kata Joice Rindengan (54) seperti dikutip dari Tribun Manado.

Menurut Joice yang turun bersama puluhan penggila trail adventure dari tim WRT Suluun Tareran, memilih menunggangi motor bebek ketimbang motor trail karena mau coba-coba apakah mampu atau tidak. Meski membawa motor bebek, bukan berarti Joice tak suka dengan motor trail. dia mengaku motor trail sudah disiapkan namun mencoba sesuatu yang baru dengan motor bebek.

“Yang disiapkan hanya mengganti gir depan, sok depan di modifikasi lebih tinggi dan ban belakang dan depan pakai ban khusus tanah,” tambahnya.

Pria yang sudah berusia 54 tahun ini mengaku selama hampir 4 jam mengarungi jalur adventure sejauh 67 kilometer tak mengalami kesulitan apa-apa, meski motor bebek yang dia tungangi harus masuk aliran kuala hingga air menutupi setengah badan motor Joice masih stabil memacu laju kendaraan.

Sesekali dia haru menurunkan kedua kakinya bantu menstabilkan roda dua yang hendak melalui jalan yang berpasir dan berlumpur. Walhasil Joice mampu finish dan mengabadikan perjuangannya diatas panggung yang disiapkan panitia sambil berofoto diatas motor tunggangannya.

Meski baru pertama kali mengikuti adventure seperti ini menurut Joice kegiatan seperti ini sangat bagus. Menski jauh jalurnya dan medan lumayan menantang, naik gunung dan lewat kuala namun asik. “Saya akan rutin mengikuti adventure serupa lainnya, karena kegiatan seperti kami buat kami yang sudah tua ada seni lain sekalian refressing,” tandasnya.

Ratusan peserta yang sebagaian besar menunggangi roda dua jenis trail dan modifikasi lainnya, memacu laju kendaraan menaklukan jalur yang dibuat panitia. Jalur yang dilalui peserta berada di perkebunan kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

“Memang ada perkebunan di Minut yang kami jadikan medan, karena berbatasan langsung dengan Kota Manado,” kata Erick Kawatu ketua panitia kepada Tribun Manado, Rabu (12/9/2018).

Ratusan peserta dilepas dari parkiran transmart menuju ke arah Paniki Atas, lurus ke arah Mapanget, Kolongan. Kemudian masuk ke perkebunan Winetin, perkebunan Patokaan, ke arah Kima Atas, Buha, Bengkol masuk masuk lagi ke parkiran Transmart.

“Ada enam pos chek poin yang harus disambangi ratusan peserta, disitu peserta akan di chek pada stiker yang ditempel pada kendaraan. Nantinya jika lengkap enam pos dan masuk garis finish diikutsertakan dalam undian pemenang 1 dengan hadiah 1 unit motor Kawasaki KLX,” tandasnya.‎ ***