MANADO — Musyawarah Besar (Mubes) pertama Laskar Manguni Indonesia (LMI) yang dihelat selama tiga hari, 17-19 September 2020, turut dihadiri anggota dari berbagai wilayah se-Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam penyampaiannya, Ketua Umum LMI, Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw STh mengatakan bahwa sesama anggota Laskar Manguni harus saling mendorong ke arah yang lebih baik. Jangan menyimpan suka tidak suka yang akhirnya hanya merugikan diri sendiri dan organisasi.
“Laskar Manguni harus terima samua saran yang membangun, jangan sampai anti kritik. Kita semua harus peka dengan masukan, dorongan yang baik, agar kita bisa tumbuh ke arah yang lebih baik. Jangan selalu mengedepankan pemikiran bahwa kita selalu benar. Itu tidak boleh. LMI harus peka dengan kritik, agar kita bisa berbenah,” ujar Pdt Hanny kepada manadoline.
Lanjut dikatakan, kalau ada yang berbicara LMI membersarkan saya, itu tidak boleh, itu ditolak. LMI dibangun untuk menjadi berkat bagi semua orang, bukan membersarkan pribadi tertentu.
“LMI lahir untuk menciptakan suasana aman dan nyaman, bukan terlibat dalam konflik sara, agama, suku dan lainnya. LMI lahir untuk memberi damai dan pendingin dalam situasi yang menghancurkan tatanan kerukunan dan keutuhan,” tegas Pdt Hanny.
Pungkasnya, dari jauh hari, sesuai dengan keinginan seluruh anggota dan tujuan organisasi, sudah direncanakan LMI akan terbentuk di seluruh wilayah Indonesia. (swb).
