Nama RSUD ODSK Dipersoalkan, Ini Penjelasan Saron

MANADO-Adanya sorotan terkait nama RSUD ODSK saat pembahasan LKPJ Gubernur 2020 oleh Pansus bersama dengan SKPD.Akhirnya ditanggapi Anggota DPRD Sulut Sandra Rondonuwu.

Kepada wartawan Saron sapaan akrab Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan,
nama RSUD ODSK memiliki makna spirit  atau gerakan untuk mengatasi masalah sosial.

Saron yang dikenal kritis menyuarakan kepentingan rakyat kecil menjelaskan, jika ODSK itu bukan mewakili nama pribadi Olly atau Steven.

“Yang terdaftar di KPU saat pilkada yang calon adalah Olly-Steven. ODSK itu justru sudah masuk Pergub Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan. Jadi ODSK itu adalah spirit atau semangat mengatasi masalah sosial,”tegas Saron kepada wartawan.

Ketua Badan Kehormatan ( BK) mengakui, ketika ODSK dijadikan nama RSUD, itu menjadi simbolik bahwa perjuangan spirit dan gerakan untuk mengatasi masalah sosial kemiskinan dalam hal ini kesehatan termanifestasi dalam bentuk rumah sakit yang diberi nama ODSK.

” Ini menjadi petanda komitmen visi misi Olly Steven dalam spirit dan gerakan mengatasi persoalan kesehatan masyarakat sudah termanifestasi dalam bentuk RSUD ODSK,” terang Legislator Sulut dapil Minsel-Mitra ini.

Saron menegaskan, tanpa spirit itu RSUD ini tidak bakal ada. Meskipun anggaran ada tapi kalau pemerintah tidak punya motivasi dan spirit untuk kepentingan masyarakat maka mustahil RSUD itu ada.

“Nah, yang penting sekarang adalah bukan soal nama. Apalah arti sebuah nama yang penting adalah apakah RSUD ini sesuai dengan visi ODSK tersebut. Apakah pelayanan kesehatannya memadai atau tidak. Apakah nanti bisa Di akses secara baik oleh rakyat Sulut atau apakah dengan RSUD itu akan tercipta kondisi pelayanan kesehatan yang paripurna, itulah yang harusnya menjadi substansi pertanyaan masyarakat dan elit Yang kritis,”ucapnya.Sambil menyatakan dirinya  merasa aneh, rumah sakit terbesar bertaraf internasional sebagai kebanggaan daerah Sulut dan sudah ada bukan bermimpi, malah mendapat soroton miring.

“Jadi kenapa bukan nama para pahlawan. Pertama. Karena ada banyak pahlawan hebat di Sulut. Dan kalau masing-masing diberikan kepada RS maka akan ada pahlawan yang tidak terakomodir. Kedua. Kita menghargai para pahlawan itu lebih dari sekedar menamakan gedung gedung. Mereka terpatri indah dalam sejarah peradaban kita. Bukan sekadar nama gedung-gedung yang satu saat bisa runtuh,”tutupnya.

Diketahui, ketika pembahasan LKPJ 2020 dengan Dinas Kesehatan Anggota DPRD Sulut dari Fraksi NasDem yang masuk di Pansus yaitu Braien Waworuntu dan Stella Runtuwene sempat pertanyakan dan persoalkan nama RSUD ODSK. (mom)