Olly: Peluang Investasi di Sulut Terbuka Lebar

Hal itu dikatakan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam Welcome Dinner Peserta Musyawarah Nasional VI Forum Komunikasi Dewan Komisaris/Pengawas Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK/P BPD-SI) di Hotel Four Points Manado, Senin (8/5/2017) malam
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat sambutan Welcome Dinner Peserta Musyawarah Nasional VI Forum Komunikasi Dewan Komisaris/Pengawas Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK/P BPD-SI) di Hotel Four Points Manado, Senin (8/5/2017) malam (foto:humaspemprov)

MANADO– Para Investor tidak perlu khawatir atau takut untuk berinvestasi di Sulawesi Utara (Sulut) karena keunggulan daerah ini sangat besar.

Hal itu dikatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam Welcome Dinner Peserta Musyawarah Nasional VI Forum Komunikasi Dewan Komisaris/Pengawas Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK/P BPD-SI) di Hotel Four Points Manado, Senin (8/5/2017) malam.

“Tidak ada yang rumit dalam pengurusan izin investasi, semuanya pasti lancar. Keamanan Sulut juga terjamin,” katanya.

Olly menjanjikan seluruh investor baik berasal dari dalam maupun luar negeri yang berinvestasi di Sulut akan selalu dibuat nyaman sepanjang tidak melanggar ketetapan hukum yang berlaku di Indonesia.

Bahkan Olly menawarkan peluang investasi di bidang pariwisata dan hiburan di sepanjang pantai Manado.”Kawasan bisnis baru di sepanjang pantai Manado masih terbuka lebar untuk peluang usaha hiburan, perdagangan dan industri,” imbuhnya.

Diketahui welcome dinner hadiri Ketua DPRD Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, M.Si, Bupati Minahasa Selatan Christianty Eugenia Paruntu, Komisaris Utama Bank SulutGo Sanny Parengkuan, Direktur Utama, Jeffry Dendeng, jajaran Forkopimda dan pejabat lainnya.

Disamping itu, Olly juga menyebutkan keunggulan Sulut lainnya yaitu pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung. Hal itu dapat menjadikan Bitung sebagai tempat pertama masuknya barang-barang yang diproduksi dari Cina.

“Kami sedang membuka kawasan ekonomi khusus. Nantinya barang-barang dari Cina akan masuk terlebih dulu ke Sulut karena jarak yang lebih dekat,”kuncinya.

(srikandi/Hm)