Pelatihan Wasit dan Pelatih Pencak Silat Ditutup, Ini Harapan Pemerintah Kota

MANADO – Kegiatan Pelatihan Wasit dan Pelatih Pencak Silat yang berlangsung selama empat hari sejak 24 Oktober 2018 di Gedung Youth Center Kawasan Megamas resmi ditutup 6 Maret 2020.

Sebanyak 37 peserta masing-masing 19 Wasit dan 18 pelatih mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Pemkot Manado melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado.

Menurut Kadispora Manado, Tonny Mamahit, pembinaan atlit selain dikarenakan dari hasil latihan, juga tergantung pada kualitas kepemimpinan pelatih dan wasit. Pelatih, wasit dan juri dikatakan berkualitas apabila dapat memimpin dan memberikan nilai secara sportif.

“Artinya, selain dalam memimpin dan menilai tidak berpihak pada salah seorang atlit, perguruan pencak silat daerah ataupun Negara,” kata Mamahit.

Sekadar diketahui, Kota Manado merupakan salah satu kota di Sulawesi utara yang banhyak menyelenggarakan pertandingan pencak silat di tingkat daerah sampai nasional bagi kalangan usia dini, pelajar maupun mahasiswa.

“Tapi ironisnya, banyak kejuaraan pencak silat yang diselenggarakan di Kota Manado belum didukung kualitas dan kuantitas pelatih, wasit dan juri. Akibatnya, Kota Manado banyak menggunakan wasit, juri luar kota saat penyelenggaraan kejuaraan,” tegas Mamahit.

Nah, ini alasan membuat Pemkot Manado melalui Dispora perlu melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitias kemampuan pelatih dan wasit di Kota Manado.

Pelatihan atau bimbingan teknik selama empat hari itu dalam bentuk teori dan praktek. Teori materi yang diberikan, dasar penilaian jurus tunggal, ganda regu dan tanding.

Sedangkan praktek, pola langkah, sikap pasang, pukulan, tendangan, belaan serta penguasaan jurus tunggal dan beregu baku.

“Jadi harapan dari pelatihan ini, untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas pembinaan olahraga. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan dan melahirkan Pelatih dan wasit juri di kota Madiun,” Pungkas Mamahit. ***

Penulis: antoreppy