Pemdes Wiau Lapi;Poluan Nahkodai Ketua Pokdarwis

TARERAN!Pemerintah Desa Wiau Lapi Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk membantu mengembangkan potensi wisata di desa tersebut,bertempat di Kantor Desa setempat,Minggu,09/01/202.

Plt Hukum Tua Desa Wiau Lapi, Christian Karamoy mengatakan, Pokdarwis sengaja dibentuk dengan melibatkan anggota masyarakat desa setempat bertujuan untuk membantu mengembang potensi wisata desa seperti objek wisata Air Terjun Kulung-kulung dan Tu’nan.

“Saya optimis, melalui kelompok ini potensi alam yang dimiliki desa dapat terangkat baik pada tingkat daerah maupun nasional,” katanya.

Melalui Pokdarwis, kegiatan pengembangan wisata dan potensi desa akan dikelola sesuai kemampuan dengan pendampingan apatur desa.

Adapun nama Struktur Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wiau Lapi diataranya:
Ketua : Bpk. Jeksen Poluan
Wakil I : Pmd. Hanny Prok
Wakil II : Pmd. Irwan Kalangi
Wakil III : Bpk. Nathan Worotitjan
Sekretaris : Pmdi. Prisilya Tampi, SAP
Wakil Sekretaris : Pmd. Billy Prok, S. Pd
Bendahara : Brenda Kondoj

Keamanan dan Ketertiban
– Pmd. Saulung Rembet
– Pmd. Rendy Winerungan
– Pmd. Stiven Karamoy
– Pmd. Steven Krisen

Kebersihan dan Kenangan
– Ibu Gledis Kondoj
– Ibu Meylani Worotitjan
– Ibu Deysi Kalangi
– Ibu Henny Sumakul
– Pmdi. Injilia Tamboto

Objek Daya Tarik Wisata
– Pmdi. Rachel Somba
– Pmdi. Regina Palar, S. Pd
– Pmdi. Rhiema Prok
– Pmdi. Gabriella Lasut
– Pmd. Samuel Lasut, S. Pd

Hubmas dan Pengembangan SDM
– Pmd. Farly Wurangian, SH
– Pmd. Putra Sinaulan, S. Pd
– Pmdi. Anastasya Kondoy
– Pmd. Kevin Karisoh, SE

Sarana dan Prasarana
– Pmd. Brevi Sumakul
– Pmd. Risto Rintjap
– Pmd. Cristiadi Rintjap, S. Th
– Pmd. Switli Posumah

Menurutnya, secara bertahap dan berkelanjutan dengan penanganan yang serius, khusus kedua wisata air terjun dapat menjadi destinasi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Letak geografis wisata alam tersebut berada disuatu kawasan yang mudah diakses oleh pengunjung,” jelasnya.

Lingkungan klasik pada kedua air terjun tersebut memberikan keindahan tersendiri bagi pengunjung sebagai “spot selfie” dan mandi yang menarik.

Untuk mengembangkan wisata air terjun tersebut, kata dia, kedepannya akan menerapkan metode terpadu dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk pihak BUMN.

Air terjun Kulung-kulung dan Tu’nan merupakan salah satu potensi kekayaan desa selain sektor pertanian dan perkebunan.

“Semua potensi itu akan kami kembangkan sesuai dengan deskripsinya guna kepentingan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dengan perhatian dan penanganan yang serius baik oleh pemerintah daerah maupun swasta, panorama wisata air terjun menjadi objek wisata alam yang mampu bersaing dengan objek wisata lainnya.

“Untuk saat ini, jumlah pengunjung di air terjun belum maksimal mengingat baru tahap pengenalan pada publik,” katanya.***(Jendry)