Penyaluran Dana Desa Hingga Tahun 2018 Tahap 2 Capai 149,31 Triliun

Para peserta Forum Tematik Bakohumas Kemendesa PDTT berfoto bersama di sesi pertama, Senin (23/7).
Para peserta Forum Tematik Bakohumas Kemendesa PDTT berfoto bersama di sesi pertama, Senin (23/7).

BALI – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mengadakan Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyaratan (Bakohumas) di Bali, 23-25 Juli 2018.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Kemendesa PDTT Bonivacius Prasetya Ichtiarto dalam paparan diskusi, Senin (23/7) malam, menyampaikan pendamping desa hingga saat ini sebanyak 36.384 orang.

“Jumlah penyaluran dana desa tahun 2015-2017 sebesar Rp122,09 triliun sedangkan hingga tahun 2018 tahap 2 sebesar 149,31 triliun. Hingga saat ini jumlah BUMDesa terbentuk mencapai 39.149,” ujar Bonivacius dikutip dari laman setkab, seraya menyampaikan anggaran tersebut digunakan untuk jalan desa, drainase, PAUD, jembatan, sarana olahraga, air bersih, posyandu, dan lain-lain.

Program Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), menurut Bonivacius, merupakan program prioritas lain Kemendesa PDTT yang hingga saat ini telah ada 343 Prukades, dengan investasi potensial sebesar Rp47 Triliun yang melibatkan hampir 148 kabupaten.

“Pembangunan daerah tertinggal salah satu programnya pembangunan pasar kecamatan 10 unit. Pembangunan daerah tertentu salah satu programnya jalan perbatasan. Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi salah satu programnya pembangunan fasilitas umum seperti balai desa sebanyak 785 unit,” tambah Bonivacius menjelaskan 3 fokus program Kemendes PDTT tahun 2015-2017.

Kebijakan dana desa, menurut Bonivacius, terus meningkat yakni Rp20,67 triliun tahun 2015, 46,98 triliun tahun 2016, serta masing-masing 60 triliun pada tahun 2017 dan 2018.

“Alokasi tahun 2018 sebanyak 3 tahap yakni Rp12 triliun tahap 1 serta tahap kedua dan ketiga sebesar Rp24 triliun,” ujar Bonivacius.

Tahun 2018, tambah Bonivacius, sesuai arahan Presiden sebanyak 30 persen dialokasikan untuk kegiatan padat karya tunai sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat desa.

“Total kegiatan padat karya tunai desa yang dilaksanakan berhasil menciptakan 3.540.417 hari orang kerja dan sebanyak Rp689,74 miliar diberikan upah,” ujarnya.

Perkembangan status desa, menurut Bonivacius, realisasi 24 Mei 2017 dari survei di 61.289 desa/82% dari total desa, didapatkan hasil 8.305 terjadi penurunan desa tertinggal dan peningkatan 2.318 desa mandiri. Artinya, lanjut Bonivacius, melewati target RPJMN 2015-2019 yakni penurunan 5.000 desa tertinggal dan peningkatan 2.000 desa mandiri. (will).