MANADO — Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi (BP2RD) Kota Manado Harke Tulenan melalui Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Ricky Pesik, mengatakan kunjungan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) perwakilan Sulawesi Utara merupakan kunjungan yang sangat positif.
Sebab, selain dilaksanakannya pemeriksaan, juga ada bahan evaluasi dan masukan bagi Pemerintah Kota Manado, terlebih khusus Perangkat Daerah yang mengelola Pendapatan Asli Daerah untuk lebih maju dan berkembang.
“Terutama untuk BP2RD, tentunya tidak dipungkiri masih banyak kelemahan-kelemahan pada sistem yang harus diperbaiki dan dikembangkan. Beberapa masukan dari BPK tentunya sangat bermanfaat, bila menjadi temuan, kemudian diperbaiki dan jadikan terobosan demi perkembangan dan peningkatan PAD,” ujar Pesik.
Dijelaskannya, contohnya di BP2RD harusnya ada evaluasi dan perubahan tarif NJOP tertentu, namun sampai saat ini masih menjadi kendala. Ini merupakan salah satu contoh sistem yang harus di rubah, disamping itu ada juga evaluasi dari kinerja yang mungkin masih ada kelemahan dan harus dimaksimalkan.
“Kritik dan saran ini tentunya sangat dibutuhkan demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Apalagi setiap tahun Pemerintah menargetkan peningkatan PAD dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sistem terus mengalami kelemahan dan tidak dilakukan perubahan, tentunya target yang direncanakan tidak akan terealisasi tanpa ada perubahan sistem, yang berujung pada peningkatan PAD,” jelas Pesik.
Pungkasnya, kami hanya perlu menyediakan berkas dan data yang lengkap, terutama apa yang dibutuhkan BPK RI guna kelancaran pemeriksaan dan evaluasi. (swb).
