Pilkada 2018, PDIP Siapkan Sanksi Kader Maju dari Partai Lain

MANADO-Pilkada serentak yang akan  berlangsung 2018, PDIP bakal hati-hati untuk mengusung calon. Hal ini diakui oleh Sekretaris DPD PDIP, Frangki Wongkar.

Sekretaris DPD PDIP, Frangki Wongkar saat diwawancarai wartawan saat Rakerda PDIP.

Kepada wartawan, Wongkar menegaskan  Pilkada 2018, dari enam daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah, PDIP menargetkan menang di 4 daerah masing -masing Minahasa, Mitra, Talaud dan Sangihe.

“Nah, untuk target ini dalam mengusung pasangan calon tetap mengacu pada hasil survei,” ungkap Wongkar saat diwawancarai wartawan di sela-sela Rakerda PDIP, Jumat (4/8/2017) kemarin.

Lanjut Wongkar, incumbent prioritas harus menang, tapi tetap akan mengacu pada hasil survei. “Saat ini partai kami intens membangun komunikasi politik dengan partai politik lain. Ada  beberapa daerah yang membutuhkan koalisi agar bisa mengusung calon.Seperti Bolmut, Talaud dan   Kota Kotamobagu,”ungkapnya.

Sementara itu, mengenai adanya kabar sejumlah kader PDIP telah mendaftar di partai politik lain agar bisa maju di Pilkada, Wongkar menegaskan akan ada sanksi.

Namun diakui Wakil Bupati Minsel ini partainya akan mengkaji terlebih dulu sesuai aturan partai. “Dikaji dulu, karena memang kami sudah mendengar dan menerima informasi soal ini (kader partai mendaftar di parpol lain),” tambahnya.

Data yang dirangkum manadoline.com, sudah ada sejumlah kader/figur potensial PDIP dikabarkan telah menyeberang ke partai lain. Di antaranya, Ivan Sarundajang (Wakil bupati Minahasa dari PDIP) ke Partai Golkar, Siska Salindeho (Wakil bupati Sitaro dari PDIP) ke Partai Golkar, serta Sri Wahyuni Manalip (Ketua DPC PDIP Talaud) yang diisukan keluar dari PDIP. (mom)