BITUNG – Tahapan pesta demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif yang terus berjalan, rupanya menjadi alasan bagi partai pemenang Pemilu di Kota Bitung yakni PKPI harus segara “move on” pasca kepergian sang ketua, Hanny Sondakh. Pasalnya, DPK PKPI Kota Bitung kini mulai mencari sosok pengganti Hanson, sapaan akrab Hanny Sondakh untuk memimpin partai berlambang burung garuda itu kedepan.
Plt. Ketua DPK PKPI Kota Bitung Suparman Boy Gumolung mengatakan, kematian Hanny Sondakh sangat berpengaruh di internal PKPI Kota Bitung. “Semasa hidupnya, alm. Hanny Sondakh banyak memberikan nasehat. Bahkan kebijakannya selaku ketua dalam memimpin PKPI Kota Bitung tidak pernah menciptakan perpecahan, karena beliau tidak hanya hadir sebagai ketua, melainkan sebagai orang tua atau bapak,” kata Gumolung.
Lebih jauh dijelaskan Ketua Komisi C DPRD Kota Bitung itu, jelang pelaksanaan tahapan Pemilu legislatif, maka DPK PKPI Kota Bitung harus segera mencari figur pengganti. Mengingat, semua kebutuhan dan syarat administrasi harus ditanda tangani oleh ketua definitif. “Tidak dibenarkan berkas-berkas ditandatangani oleh pelaksana tugas ketua atau carateker, harus oleh ketua yang sah. Sehingga alasan inilah kami harus segera memilih ketua,” jelas Gumolung menegaskan mereka tetap menghormati dan menghargai jasa almarhum. Tetapi restrukturisasi pengurus harus dilakukan, apalagi semua partai sedang bersiap menghadapi Pemilu 2019. Apalagi rencana ini sudah mendapat persetujuan dari Ketua Umum DPN PKPI, DR Hendropriyono.
Sejumlah nama kader PKPI Kota Bitung yang dinilai layak menggantikan Hanson yaitu, Laurensius Supit, Nabsar Badoa dan Santy Gerald Luntungan. “Tapi bisa saja bermunculan nama dari luar pengurus seperti Ferry Jubintoro dan Fabian Kaloh. Dimana kedua figur ini dianggap bisa memimpin DPK PKPI Kota Bitung,” tandasnya.(hry)
