Produktif di Tengah Pandemi Covid-19, SSS Rambah Dunia Hidroponik

Usaha dibidang pertanian oleh Sangar Seni Simphony. (foto:ist)

MANADO – Dampak pandemi corona, mengharuskan kita bekerja dari rumah. Hal ini, memicu Sanggar Seni Simphony (SSS) yang selama ini menggelar kegiatan berupa pembelajaran agama, seni rebana dan seni hadrah otomatis terhenti sesaat. Alhasil, ide untuk tetap mengabdi pada umat beralih pada konsep ketahanan pangan dengan menanam sayur organik melalui sistem hidroponik.

Berlangsung sejak satu semester terakhir, sejak dari awal pembuatan green house sampai pada penyelesaian instalasi akhirnya SSS yang bertempat di Kelurahan Tuminting ini, telah berhasil memanen sejumlah sayuran semisal, kangkung, bayam, caisi dan pakcoy. Uniknya, pembuatan sekitar 1.500 lubang tanam ini murni swadaya mandiri .

Ketua SSS, Amy Kangiden Haji Ali mengatakan, usaha dibidang pertanian tidak hanya menggunakan sistem tanam hidroponik semata, bahkan pada penanaman pola cara konvensional juga dilakukan dengan menananm bibit cabe rawit memanfaatkan lahan tidur diseputaran kompleks yang awalnya dipenuhi semak belukar kini disulap menjadi lahan yang menghasilkan.

“Nilai edukasi yang berusaha kami tanamkan adalah merubah pola hidup yang konsumtif menjadi produktif, yag otomatis akan memberikan penambahan income, “ ujar pria yang selalu berpenampilan plontos in.

Selang satu semester terakhir, telah ada 8 areal kapling rumahan yang telah menjadi lahan produktif baik itu penanaman konvensional berupa cabe rawit, singkong, mentimun, dan terong menjadi item penanaman oleh sejumlah warga sekitar lokasi SSS.

lebih dari itu, sejumlah produk sayur organik unggulan telah berhasil menembus pangsa pasar supermarket dan swalayan dengan kemasanyg lebih elegan berlabel Simphony Sehat. (red)