Proyek ADD 420 Juta Desa Ongkaw Diduga Mark Up, Warga Minta Pertanggungjawaban

Foto Ilus

SINONSAYANG – Penggunaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) di Sulut terus menuai persoalan. Setelah sejumlah Kumtua (Kepala Desa) di wilayah Totabuan Kabupaten Bolmong harus berhadapan dengan masalah hokum. Kali ini persoalan ADD terbesit dari wilayah Kabupaten Minsel.

Tepatnya di Desa Ongkaw III Kecamatan Sinonsayang. Masyarakat di desa tersebut mencurigai ada dugaan mark up proyek pembangunan air bersih yang dibiayai ADD sekitar Rp420 juta.

“Masyarakat disini mengeluhkan karena penggunaan anggarannya tidak transparan. Sampai sekarang tidak ada pertanggungjawaban ke masyarakat,” kata Marsel Rompas, warga Ongkaw III.

Keluhan Marsel ini dibenarkan Kepala Jaga Lingkungan IV Desa Ongkaw III, Alfons Rondonuwu.

Meski sudah sekitar dua bulan lebih proyek pembangunan air bersih untuk 260-an KK di Desa Ongkaw III sudah selesai, tapi sampai saat ini tidak dimanfaatkan masyarakat.

“Namanya proyek air bersih, tapi airnya keruh dan kabur. Bagaimana masyarakat mau gunakan. Lebih baik kami pakai air sungai. Proyek ini akan mubasir,” tegas Rondonuwu.

Belakangan ketahuan, pekerjaan proyek air bersih itu tidak sesuai desain yang disusun dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya). “Harusnya pipa dari mata air langsung ke bak penampungan. Yang terjadi sebaliknya, tidak langsung ke bak penampungan utama,” jelas Rondonuwu.

Persoalan lain, menurut Rondonuwu, saat ini masyarakat dibebankan menanggung pipa untuk dialiri air dari bak penampungan utama ke masing-masing rumah.

“Ini tanpa pembicaraan atau disosialisasikan ke masyarakat tiba-tiba kami disuruh tanggung sendiri. Kemana anggaran ratusan juta itu. Kami curiga proyek ini terjadi mark up anggaran,” tuding Rondonuwu.

Saking banyaknya kerancuhan, sampai saat ini pembangunan proyek air bersih itu tidak ada pertanggungjawaban keuangannya ke masyarakat.

“Kami minta transparan. Penggunaan anggarannya dibeberkan ke masyarakat. Ini akan memasuki tahap II ADD masuk ke desa kami, tapi proyek pertama kami tidak mengetahui anggaran yang terpakai dan tidak terpakai. Mohon transparan,” pungkas Rondonuwu. ***

Penulis/editor: antoreppy