Proyek Dermaga Peti Kemas Terancam Molor

(Pelabuhan Peti Kemas Bitung)

BITUNG – Proyek reklamasi dan perluasan dermaga Pelindo IV Terminal Petikemas Bitung (TPB) berbandrol Rp365 Miliar terancam molor. Pasalnya, proyek guna menunjang International Hub Port dan Tol Laut itu, progresnya baru mencapai 40 persen dari yang seharusnya sudah mencapai 60 persen.

Manager SDM dan Umum PT Pelindo IV Cabang Bitung, Harison Nanlohi, Selasa (26/09/2017) kepada sejumlah wartawan mengakui, dalam pelaksanaan proyek tersebut mengalami hambatan teknis sehingga pekerjaan yang seharusnya sudah mencapai 60 persen, saat ini baru 40 persen. “Sesuai kontrak proyek ini dimulai 27 Oktober 2016 dan sudah harus selesai pada 24 April 2018. Tapi karena izin Amdalnya baru keluar pada 19 Mei 2017 dan izin reklamasi baru keluar pada 9 Agustus 2017 yang lalu, sehingga pelaksanaannya agak terlambat dimulai karena itu tadi, kami harus menunggu terbitnya kedua surat izin tersebut,” ungkap Harison.

Dijelaskan pula, proyek ini akan mengalami perluasan dermaga ini sepanjang 131 meter dan lebar 35 serta reklamasi seluas 5 Hektare, dengan total anggaran sebesar Rp365 Miliar. “Untuk proyek ini, kami di PT Pelindo IV Cabang Bitung hanya bertindak sebagai penanggung jawab pengawas karena kontraknya bersama dengan pusat. Dan proyek ini dikerjakan oleh PT Adi Karya dan PT Adi Istaka selaku pemenang tender proyek,” katanya.

Sementara itu, menurut Manager Proyek Penyertaan Modal Negara (PNM) Pelindo IV Cabang Bitun Weni Ticoalu, kebutuhan material untuk proyek ini yaitu, pasir mencapai 478. 843 M3 dan batu boulder mencapai 122. 445 M3. “Sampai saat ini realisasi kebutuhan pasir baru sekira 10.000 M3 dan lebih batu yang terealisasi baru sekira 31.000 M3,” bebernya.

Ticoalu mengaku khawatir dalam suplai material dalam rangka proyek reklamasi tersebut mengalami kekurangan, karena penyuplai hanya dari satu lokasi di Kapabaten Minahasa Utara. “Kami berharap dan optimis proyek ini bisa selesai sesuai batas waktu, sehingga kita bisa menikmati dermaga yang benar-benar representatif untuk IHP dan Tol Laut,” tutupnya.(hry)