Proyek Jalan Nasional Tabiar, Masengi Sebut Kinerja Mantik Lambat

Edyson Masengi

MANADO-Sekretaris Komisi III, Edyson Masengi dari Fraksi Golkar dengan tegas mengatakan, Kepala Balai Jalan Pekerjaan Nasional wilayah XV, Riel Mantik kinerjanya sangat lambat.

Edyson Masengi

“Saya menilai pekerjaan Balai Jalan tidak benar. Pada waktu lalu Kepala Balai Jalan orang jawa pekerjaannya sangat serius. Kita buktikan sekarang ini, hampir semua jalan nasional rusak parah. Mereka hanya menggalinya kemudian dibiarkan begitu saja. Ketika hujan turun, tertimbunlah galian tersebut sehingga banyak sekali terjadi lakalantas. Selalu mengatakan ada anggaran, tapi kerjanya kapan, sementara sudah banyak korban jiwa. Kami menyarankan untuk kasus lakalantas segera laporkan ke kepolisian karena ada undang-undang jalan yang mengaturnya, “tegas Masengi.

Lanjut dia, kalaupun memang benar ada anggaran segera ditimbun jalannya.” Jangan hanya mengutamakan program strategis Nasional, seperti proyek jalan Tol. Sementara jalan nasional khususnya jalan trans Sulawesi, Tomohon hanya dibiarkan saja,”ungkapnya.

Kepada wartawan, Masengi juga menegaskan, bukan hanya masalah jalan yang terkesan lambat dikerjakan, tapi pembersihan rumput jalan juga lambat.

” Kalau pimpinan yang lalu, pembersihan rumput jalan itu rutin dikerjakan. Nah, yang terjadi sekarang lambat sekali pembersihannya. Bahkan sudah banyak kayu-kayu yang berada di jalan tidak diangkat,” ujar Masengi.

“Kepala Balai jalan jangan hanya mementingkan program strategis nasional. Atau diduga mungkin gaya kerja orang Minahasa seperti itu. Kalau kerjanya Kepala Balai Jalan lebih baik dari yang lalu kami puji. Ini fakta yang berbicara, hampir semua proyek jalan nasional terbengkalai,”tutur Masengi.

Terkait rusaknya jalan trans sulawesi, Masengi mengaku banyak sekali aspirasi yang masuk kepada mereka.

” Banyak keluhan masyarakat, mulai dari pica ban, lakalantas dan sudah banyak korban jiwa. Jadi kami berharap Balai Jalan dan pemerintah menseriusi keluhan masyarakat. Program Strategis Nasional misalnya Jalan Tol penting juga. Tapi jangan biarkan proyek jalan nasional lainnya,”tutup Masengi. (mom)