Puncak FFI 2017 di Sulut, Olly Optimis Daya Tarik Pariwisata Melejit

Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat sambutan pada malam nominasi FFI yang digelar di Jakarta, Kamis (5/10/2017) (foto:Ist)

JAKARTA— 11 November 2017 Sulawesi Utara (Sulut) sebagai tuan rumah penyelenggraan malam puncak Festival Film Indonesia (FFI). Gubernur Olly Dondokambey mengapresiasi pemerintah pusat atas dipilihnya Manado, juga ini berpotensi untuk sektor pariwisata.

“Kami berterimakasih kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy) dan seluruh jajarannya yang telah memilih Sulut sebagai tuan rumah FFI 2017. Juga kepada insan perfilman yang telah mengenalkan Sulut ke seluruh Indonesia,” kata Olly pada malam nominasi FFF yang digelar di Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Turut dihadiri Ketua TP-PKK Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Ketua FFI 2017 Leni Lolang dan Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw.

Disamping itu, Olly juga optimis agenda puncak FFI 2017 di Manado itu mampu meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Sulut.

“Saat ini Sulut sedang giat-giatnya di bidang pariwisata. Bahkan pertumbuhannya mencapai 1000 persen dalam setahun terakhir ini. Setiap hari sekitar 600 turis mancanegara datang ke Sulut. Tentunya pada agenda puncak FFI nanti lebih banyak lagi turis yang datang,” ujar Olly.

Olly juga menyatakan dukungan dari pemerintah daerah terhadap industri film nasional yang membuat film di Sulut.

Dia juga memastikan adanya kemudahan terhadap Sulut mensupport penuh industri film nasional. Kami pasti memberikan kemudahan dalam prosesnya. Ada tiga film yang diputar di bioskop dan pengambilan gambarnya di Sulut, yaitu Senjakala di Manado, Tommi n Jerri dan Hujan Bulan Juni,” imbuh Olly.

Lebih jauh Olly menerangkan bahwa panorama alam Sulut menjadi daya tarik untuk dijadikan lokasi syuting. Bahkan industri film luar negeri pernah membuat film di Sulut.

Oleh karenanya Olly juga berharap masih ada film lainnya yang berlatar belakang keindahan alam di provinsi yang berjulukan bumi nyiur melambai itu.

“Alam Sulut sangat indah untuk dijadikan lokasi syuting. Bahkan produser dan kru film dari Korea Selatan datang ke Sulut untuk membuat film,” bebernya.

Terkait penyelenggaraan malam puncak FFI 2017 di Manado nantinya akan diberikan 21 kategori penghargaan, dan penghargaan khusus berupa lifetime achievement dan in memoriam. Kali ini, panitia FFI berkoordinasi dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Kemendikbud.

Demi mewujudkan hasil terbaik dari sistem penjurian tersebut, FFI 2017 akan melibatkan langsung asosiasi profesi perfilman, penyelenggara festival di daerah, dan komunitas film.

Adapun beberapa tahapan penting pada penyelenggaraan FFI 2017, mulai dari pengembangan teknologi tabulasi, sosialisasi pedoman penjurian kepada Asosiasi dan Komunitas, seleksi awal, proses pengajuan juri utama dari Asosiasi atau Komunitas, pengumuman nominasi, penjurian akhir, hingga pengumuman pemenang.

Acara ini akan mengusung semangat kebersamaan merayakan keunikan dan keberagaman Indonesia melalui ekspresi karya film dengan menekankan gagasan dan kreativitas.

(tim)