Pupuk “Menghilang” Warga Bolmong Raya Mengadu ke Kalangi

MANADO-Menyerap aspirasi masyarakat sebagai wakil rakyat telah dilakukan oleh Sjenny Kalangi diakhir tahun 2018.

Sjenny Kalangi saat turun reses III di Bolmong Raya

Kalangi mengakui di reses III ini, ada beberapa tempat di Bolmong Raya yang ia kunjungi, dan beragam aspirasipun didapatkan.

Seperti di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, diakui kalangi, masyarakat meminta ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jalan akses
perkebunan.

“Selain itu, ibu-ibu di desa Muntoi mengharapkan ada bantuan bagi kelompok UMKM yang dapat mendorong perekonomian di desa tersebut agar lebih berkembang,”ucap kalangi. Sembari mengakui di desa tersebut mereka mengharapkan juga bantuan
seragam untuk lembaga adat maupun pakaian busana
muslim.

” Warga juga berharap ada bantuan Paket C. Mengingat masih banyak warga di sana yang ingin meneruskan sekolah,”ujar anggota Komisi I DPRD Sulut ini.

Kalangi juga melanjutkan
reses di Desa Tungoi 2. Di desa ini, masyarakat mengharapkan bantuan pupuk dan bibit. Karena keberadaan pupuk dan bibit tanaman pertanian dan perkebunan di sana sulit dicari atau mengalami kelangkaan.

Sementara itu, saat reses di Desa Kosio, Dumoga Tengah warga mengharapkan juga adanya bantuan pupuk dari pemerintah.

“Saat ini sudah waktunya menanam dan melakukan pemupukan tapi pupuk semakin langka. Walaupun ingin beli dengan harga mahal tapi pupuk sulit ditemui. begitu juga ketika beli di kios-kios sudah tidak ada,”tambah Kalangi.

Dari informasi Kalibombang di Desa Siniung, Kecamatan Dumoga, pupuk di gudang menumpuk. Sepertinya pupuk tidak terdistribusikan dengan baik.

” Di Desa Kosio, ada beberapa warga yang mengalami keterbelakangan mental,
perlu ada perhatian dan solusi dari pemerintah. Masyarakat juga berharap ada bantuan untuk pembangunan gereja di sana,” ungkapnya.

Selanjutnya di Bolmut, tepatnya di Desa Pohuta, Kecamatan Bintauna, masyarakat berharap
ada bantuan untuk akses jalan perkebunan maupun ketersediaan lampu jalan.

” Masyarakat juga meminta keseriusan pemerintah untuk memperhatikan harga kopra yang saat ini semakin
terpuruk dan menyusahkan petani kelapa.

Kalangi pun mengakui seluruh aspirasi yang disampaikannya akan dimasukan dalam hasil reses yang nantinya disampaikan ke pemerintah melalui sidang paripurna DPRD Sulut.

“Secara pribadi, seluruh aspirasi warga akan saya sampaikan dan perjuangkan melalui pembahasan di DPRD Sulut bersama pemerintah. Mohon juga dukungan dan doa, mudah-mudahan seluruh aspirasi masyarakat akan mendapat perhatian pemerintah,” tutupnya.(mom)