Rakorda Diskop Sulut, Korah Genjot Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kab/Kota

(Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ir Happy Korah saat sambutan pada Rakorda Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Sulut di Ibis Hotel Manado, Kamis (22/3/2018) pagi ini yang dihadiri Sekprov)Edwin Silangen, Kepala Dinas Koperasi di 15/Kab/Kota serta Kepala Bidannya masing-masing (foto:kandi/ML)

MANADO– Kepala Dinas Koperasi (Diskop), Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sulawesi Utara (Sulut) Ir Happy Korah, MSi mengungkapkan program keputusan secara bersama- sama harus bersinergi mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi hingga ke pusat harus sejalan apalagi terkait pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Sinergitas dikhususkan untuk koperasi dan UKM agar output dan outcome akan semakin kelihatan hasilnya.”Tujuannya adalah satu benang merah yang akan kita berikan kepada masyarakat,”jelas Korah saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemberdayaan dan UMKM Sulut di Ibis Hotel Manado, Kamis (22/3/2018) pagi ini yanh dihadiri Sekretaris Provinsi (Sekprov) Edwin Silangen, Kepala Dinas Koperasi di 15/Kab/Kota serta Kepala Bidannya masing-masing.

Ia menambahkan selain itu, tujuan Rakorda tersebut mendengar dan mengusulkan berbagai paradigma khususnya Kab/Kota. Dan nantinya keputusan Rakorda akan implementasikan juga diusulkan pada Rakornas 4-6 April 2018 mendatang.

“Pembinaan koperasi dan UKM yang banyaknya ribuan di Sulut harus menempatkan dan melihat mana koperasi yang memang betul-betul sehat tahun ini dan akan datang. Kita akan bina koperasi ,”jelas Korah.

Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili Sekprov Edwin Silangen saat membuka Rakorda
menegaskan sinergitas membangun kebersamaan semua target program baik secara Nasional, Provinsi maupun Kab/Kota di bidang koperasi dan UMKM.

“Kita menyadari kita tidak bisa membangun sendiri resourse yang tersedia karena masing masing terbatas. Kita tahu di Indonesia memiliki koperasi terbesar di dunia. Saya baca kewat netizen tahun 2016 kita memilik 20220 koperasi dan di Sulut sekitar 4000-an koperasi,”terangnya.

Pertanyaannya apakah kualitas dari koperasi itu sendiri? Sebagai pembuat kebijakan dalam membuat koperasi dan UMKM sehinga dapat memudahkan pemerintah dan masyarakat.

“Saya berterima kasih kalau kita mampu mewujudkan sinergitas ini.”Kita kan bawah ini ke Nasional kalau bisa meningkatkan program kegiatan melalui APBN apalagi langsung dikucurkan langsung kepada koperasi dan UMKM demi kesejahteraan masyarakat, prinsipnya menolong diri sendiri maupun gotong royong,”bebernya.

Begitu kuatnya koperasi kita sekarang ini menjemput perdagangan bebas maka kompetisi terjadi semakin ketat. Koperasi, sektor swasta dan BUMN. Dari tiga pilar ini koperasi harus memformulasikan program dan kegiatan. Kedepan mari tunjukkan integritas, menjalankan tugas dengan baik,”kuncinya. (srikandi)