Rawung Hadiri Rakernas Dekranas 2019

Jajaran Pengurus Dekranasda Sulut. (Foto: HMP)

BITUNG – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tahun 2019 dengan tema “Bekerja Dengan Hati Untuk Memajukan Kerajinan Indonesia” dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bitung, Ny. Khouni Lomban Rawung, bersama Ketua Dekranasda Sulut, Ny. Rita M. Dondokambey Tamuntuan beserta Wakil Ketua Dekranasda Sulut, Ny. Kartika Devi Kandouw Tanos dan pengurus Dekranasda kabupaten/kota se Sulut yang digelar di Kementerian Pertahanan RI Jakarta, Selasa (10/09/2019).

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Dekranas ibu Mufidah Jusuf Kalla serta dihadiri Presiden ke – 5 RI Megawati Soekarno Putri, Ny.Erny Tjahjo Kumolo serta Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi, Ny. Nora Ryamizard Ryacudu selaku tuan rumah. Kegiatan ini digelar selama sehari. Dan pada hari berikutnya 11 s/d 15 september 2019 juga akan dilangsungkan Pameran Karya Nusantara (Kriyanusa) tahun 2019 di Balai Kartini Jakarta.

Ketua Dekranasda Kota Bitung, Ny. Khouni Lomban Rawung mengatakan bahwa Rakernas ini dipandang perlu karena dapat memberi masukan dan metode dalam pembinaan kerajinan di desa serta kelurahan di daerah. “Melalui pertemuan ini dapat kita singkronkan antara program pusat dan daerah, semoga para pengrajin khususnya di Bitung dapat bersaing dipasaran,” ujar Rawung.

Dikatakan pula, Dekranas merupakan lembaga mitra pemerintah khususnya dalam membina dan mengembangkan produk kerajinan yang bernilai budaya menjadi produk bernilai ekonomi, yang dapat mengangkat harkat dan martabat perajin Indonesia. “Hasil Perajin saat ini telah menjadi salah satu penyumbang perekonomian dari sektor ekonomi kreatif, fashion dan kuliner,” ujar Rawung mengutip sambutan ketua umum dekranas.

Untuk itu diperlukan upaya nyata untuk mendorong pengrajin agar dapat bersaing di pasar global. Peran Dekranas dan Dekranasda sangat diperlukan terutama dalam penigkatan kompetensi sumber daya manusia perajin serta progam pembinaan yang tepat sehingga pada gilirannya dapat menghasilkan produk kerajianan yang kreatif, berkualitas berbasis tradisi dan warisan budaya yang menguasai pasar dalam negeri dan internasional.

Pada kesempatan tersebut para peserta juga mengikuti pencerahan tentang Hak Kekayaan Intelektual oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menjelaskan akan pentingnya hak paten masuk dalam sebuah ilmu yaitu hak kekayaan intelektual. Pada prinsipnya hak paten akan bisa dilakukan secara lokal dan internasional. Sebaiknya produk-produk dipatenkan dari hulu ke hilir untuk menghindari pemalsuan produk.(*)