Rentan Kriminalitas di Jalur Pelayaran, Olly Genjot Kontribusi Bakamla RI

Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat sambutan pada kegiatan
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat sambutan pada kegiatan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) ke-8 yang diadakan di Hotel Aryaduta Manado, Senin (8/5/2017) (foto:humaspemprov)

MANADO– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan peran Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), penting menjaga situasi keamanan laut karena rentan tindak kriminalitas.

Hal ini ditegaskan gubernur pada kegiatan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) ke-8 di Hotel Aryaduta Manado, Senin (8/5/2017) pagi tadi.

Diketahui, jalur yang telah dibuka yakni jalur pelayaran Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia), dampaknya mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan.

“Jalur pelayaran Davao ke Bitung sudah dibuka. Kami berharap Bakamla dapat terus menjaga keamanan laut untuk kelancaran pelayaran, karena hal tersebut tergantung situasi keamanan laut,”tutur Olly.

Gubernur beralasan, pentingnya peranan Bakamla RI dalam menjaga keamanan laut disebabkan karakteristik wilayah Sulut yang sangat rentan terhadap berbagai tindak kejahatan di laut seperti penyelundupan, perdagangan manusia, peredaran narkoba.

Kontribusi Bakamla RI sebagai penjaga lautan nusantara sangat penting sehingga kemampuannya perlu dikembangkan agar dapat mengikuti dinamika yang terjadi di lapangan,”kuncinya.

Sembari menambahkan, terkait dipilihnya Sulut sebagai tempat pelaksanaan MSDE ke-8, dikatakan gubernur sebagai kebanggaan bagi masyarakat Sulut. Kepercayaan itu akan dijawab dengan dukungan yang optimal dari pemerintah daerah bagi suksesnya kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan Sulut ke depan, khususnya dalam aspek kedaulatan maritim di wilayah Sulawesi Utara,”kuncinya.

Adapun pertemuan multilateral tersebut dihadiri Prof. Stuart Kaye dan Dr. Chris Rahman dari The Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS), Deputy Commisioner Of ABF Michael Outram, Kepala Bakamla RI Zona Maritim Tengah Brigjen Pol. Drs. Bastomy Sanap, SH, MBA, M.Hum dan pejabat lainnya.

Merespon Gubernur Olly, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Ari Soedewo menyampaikan data world drugs report 2016 dari United Nation Office On Drugs and Crime (UNODC) menunjukkan peningkatan peredaran narkoba melalui jalur laut yang disebut shouthern route.

Oleh sebab itu, melalui kegiatan MSDE ke-8 ini, Soedewo mengharapkan adanya satu formulasi kerjasama teknis operasional berdasarkan ketentuan hukum internasional guna menanggulangi permasalahan tersebut.

“Apabila memungkinkan, formulasi yang dihasilkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat diangkat sebagai sebuah best practices penanggulangan peredaran narkoba melaui laut ke tingkat kawasan Asia Pasifik,”jelas Soedewo.

(srikandi/berSin)