Sampah Bisa ‘Membunuh’, Wawali Mor Ajak Warga Tidak Lagi Buang Sampah Sembarangan

Wawali Mor Bastiaan saat mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Tuminting.
Wawali Mor Bastiaan saat mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Tuminting.

MANADO – Pemandangan tidak ‘sedap’ seperti tumpukan sampah plastik ditemukan Wakil Walikota Manado Mor Bastiaan saat bersama Walikota GS Vicky Lumentut dan jajaran ASN-THL saat melakukan kerja bakti membersihkan material sampah banjir di Kecamatan Tuminting, Senin (4/1).

Tentunnya, kondisi ini membuat Wawali Mor, sapaan akrab Wakil Walikota, merasa sedih dan miris. Sebab, sudah berulang kali, hal ini disosialisasikan, bahwa jangan membuang sampah sembarangan, tapi tetap saja perilaku itu masih membudaya di masyarakat. Akibatnya, bahaya yang ditimbulkan tidak hanya merugikan 1 orang, tapi banyak orang imbas dari ulah tersebut.

“Masyarakat Kota Manado, saya dan Walikota Vicky Lumentut sudah sangat sering dan bahkan selalu mengingatkan, agar jangan membuang sampah sembarangan, apalagi lokasi buangnya di sungai atau drainase. Ini sangat tidak baik, dan berdampak buruk bagi lingkungan. Contoh saja kejadian banjir ini, banyak sampah plastik tergenang, sudah dilihat dengan jelas itu adalah kebiasaan yang salah, tetap saja tidak mau merubah cara berpikir. Ayo, sama-sama kita jaga Kota kita agar selalu bersih dan bebas sampah. Jangan ada lagi sampah berserakan, saling tegur satu dengan yang lain bila terlihat membuang sampah sembarangan,” ujar Wawali Mor.

Lanjut dikatakan, bahaya sampah tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga terhadap kesehatan maupun kehidupan sosial masyarakat. Sebab itu, jangan lagi merasa bodoh dengan bahaya lingkungan yang diakibatkan pola hidup yang tidak benar. Karena bahaya yang ditimbulkan tidak hanya banjir, kerusakan lingkungan, tapi juga bisa menimbulkan waba penyakit dan tentunya kesehatan seseorang terganggu.

“Diperlukan yang lama untuk membuat sampah bekas kantong plastik, botol plastik dan lainnya itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi,” jelas Wawali Mor, mengedukasi.

Pungkas Wawali, warga Kota Manado agar merubah pola hidup dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jangan tunggu rugi dulu seperti banjir, sakit, baru sadar seperti itu bahaya sampah. Sebab sampah plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah busa merusak turbin waduk. (swb).