Sangihe Ketambahan 1 Pasien Positif Corona

Manadoline.com, Tahuna— Berdasarkan data yang diterima dari Laboratorium Balai Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BKLPP) kelas I Manado pada hari Senin tanggal 7 Juli lalu Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali ketambahan satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Joppy Thungari tak menapik akan itu. Dikatakannya, berdasarkan penambahan ini maka saat ini Kabupaten Sangihe menjadi 7 kasus Positif Covid-19.

“Berdasarkan hasil tersebut maka Kabupaten Sangihe ketambahan satu kasus dan terkonfirmasi sebagai pasien 07,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, (8/7/2020). 

Lanjut Thungari, pasien 07 jenis kelamin wanita berusia 31 tahun tersebut merupakan Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT) dengan pasien 04 asal Kecamatan Manganitu.

“Pada tanggal 12 Juni 2020 kemarin telah dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil reaktif sehingga pada hari itu juga oleh tim medis langsung di lakukan pengambilan sampel Swab,” katanya.

Meski terkonfirmasi sebagai pasien Covid, Tungari mengatakan kondisi pasien saat ini dalam keadaan stabil dan dalam perawatan di salah satu Puskesmas pembantu di Kecamatan Manganitu.

“Saat ini tim Gugus Tugas telah melakukan pendataan kontak erat (Contact tracing) untuk dilakukan pemeriksaan cepat (Rapid test),” jelas Tungari.

Tungari juga menegaskan pemberlakukan karantina di Kabupaten Kepulauan Sangihe tetap di laksanakan dengan prosedur penangan Covid-19.

“Setiap pendatang dari wilayah transmisi lokal tetap diberlakukan karantina selama14 hari, untuk lokasi karantina bisa di fasilitas karantina yang di sediakan pemerintahan Kabupaten, Kecamatan dan Desa tergantung atau di rumah sendiri tergantung bila kondisi rumah itu memungkinkan semisalnya ada satu kamar yang bisa di tempati dan jumlah penghuninya tidak banyak,” ujarnya kembali.

Sedangkan untuk di Kampung-Kampung tambah Thungari, pihaknya menyerahkan ke Kampung-Kampung untuk kebijakan itu.

“Untuk di Kampung kebijakannya kami serahkan ke pemerintah Kampung apakah bisa di lakukan karantina di rumah atau di rumah singgah yang di sediakan,” pungkasnya. (Zul)