Sekprov Silangen Isyaratkan Persemaian Modern KEK Likupang Seperti Singapore Botanic Gardens

MANADO– Pentingnya peranan persemaian modern dalam menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, menciptakan image positif dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.

Sekprov Edwin Silangen saat memimpin rapat koordinasi rencana pembangunan persemaian modern dalam rangka mendukung pengembangan destinasi wisata super prioritas KEK Pariwisata Likupang di Ruang Rapat Sekdaprov Sulut, Rabu (22/1/2020) (foto:Ist)

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen saat memimpin rapat koordinasi rencana pembangunan persemaian modern dalam rangka mendukung pengembangan destinasi wisata super prioritas KEK Pariwisata Likupang di Ruang Rapat Sekdaprov Sulut, Rabu (22/1/2020).

Pertemuan yang membahas persemaian KEK Likupang nampak hadir, Direktur Perbenihan dan Tanaman Hutan KLHK Mintarso dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut dan Pemkab Minahasa Utara.

Selain itu, Silagen menambahkan dapat menciptakan image yang positif dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan seperti Botanic Gardens Singapore yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan Singapura.

Fungsi aspek kehutanan itu sendiri, persemaian modern ini memiliki fungsi ecotourism.

“Seperti di Singapura ada botanical garden yang jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana hampir sama banyak dengan yang datang ke orchad road,” kunci Silangen.

Diketahui, pembangunan persemaian modern berbandrol Rp 20-25 miliar ini akan dikerjakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun ini.

Ada dua calon lokasi pembangunan persemaian modern yaitu Desa Marinsow, Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara dan di TWA Batu Putih, Kota Bitung.

Kriteria calon lokasi persemaian modern diantaranya; memiliki luas 30 hektar termasuk 10 hektar lahan datar untuk sarana prasarana persemaian, sumber benih dan keperluan lain untuk estetika, akses jalan menuju lokasi persemaian relatif mudah, tersedia sumber air atau air tanah dalam jumlah memadai, potensi konflik minimal dan dekat jaringan listrik dan telekomunikasi.

Sementara, Direktur Perbenihan dan Tanaman Hutan KLHK Mintarso berjanji akan menilai dan mempertimbangkan setiap data, masukan dan informasi terkait calon lokasi persemaian modern ini untuk dibahas lebih lanjut bersama jajaran KLHK sebelum ditetapkan lokasinya.

Lokasi persemaian modern ini pada intinya untuk mendukung ketersediaan bibit tanaman yang diperlukan dalam upaya penanaman di area yang memerlukan bibit tanaman sehingga tercipta lingkungan yang hijau dan indah, lahan yang produktif serta iklim mikro yang teduh,”lanjutnya.

“Nanti kami akan membahasnya di Jakarta sebelum menetapkan lokasinya karena pembangunan persemaian modern harus dikerjakan tahun 2020 ini,” tandas Mintarso.

(srikandi/*)