Selama Cuaca Buruk, KUPP Tahuna Tak Izinkan Nelayan Melaut

Manadoline.com, Tahuna- Tingginya gelombang ombak air laut disertai kencangnya tiupan angin yang sudah tiga hari ini melanda kawasan perairan laut Kepulauan Sangihe, memaksa Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tahuna selama dua hari ini tidak menerbitkan Surat Pemberitahuan Berlayar kepada Kapal dan Nelayan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. 


Hal ini disampaikan Kepala KUPP Kelas II Tahuna Mocodompis Muhaling kepada sejumlah media saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (20/10/2020). Menurutnya tidak ditertibkannya Surat Pemberitahuan Berlayar ini telah mereka lakukan sejak Senin (19/10/2020) kemarin. 

Kepala KUPP Kelas II Tahuna Mocodompis Muhaling.


“Terkait dengan masalah keselamatan kapal, khususnya kapal-kapal nelayan maupun kapal tradisional, untuk sementara melihat cuaca yang kurang baik, ombak diatas satu meter keatas dan masyarakat bisa melihat sendiri situasi yang ada. Jadi dari kami pihak syahbandar untuk sementara kami tidak mengeluarkan ijin surat ijin untuk berlayar. 


Kami himbau kepada seluruh masyarakat maupun nelayan-nelayan yang ada jangan memaksakan dirilah untuk berlayar melakukan penangkapan ikan, karena memang untuk sementara cuaca tidak bersahabat,” kata Muhaling. 


Tidak diterbitkannya surat ijin berlayar tersebut hanya sementara. Jika informasi dari BMKG telah menyatakan bahwa kondisi cuaca sudah baik, maka surat tersebut akan diterbitkan kembali. 


“Nanti melihat lagi informasi dari BMKG. Jadi surat yang tidak kita keluarkan itu adalah Surat Pemberitahuan Berlayar atau disingkat SPB. Surat itu tidak akan kami keluarkan kalau cuaca masih seperti ini. Kami minta maaf kepada seluruh nelayan dan meminta pengertiannya, dengan kondisi yang ada jangan menganggap syahbandar menghambat. Tapi ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat,” jelasnya. 

Nelayan Kelurahan Tidore Suharjo Kastilong.


Ditambahkannya, peraturan itu berlaku hanya untuk kapal kecil atau kapal pajeko milik para nelayan. Sedangkan untuk kapal yang melayani penumpang Tahuna-Manado masih beroperasi seperti biasanya. 


“Untuk kapal malam maupun kapal cepat masih tetap beroperasi karena kondisi kapalnya memungkinkan untuk berlayar, baik kapal yang dari Tahuna-Manado maupun sebaliknya dari Manado-Tahuna. Jadi kalau cuaca memburuk nahkoda juga sudah diingatkan untuk selalu mengantisipasi keselamatan kapal, maupun penumpang dalam pelayanan untuk bisa berlindung ditempat yang aman,” ungkapnya. 


Secara terpisah salah seorang nelayan asal Kelurahan Tidore Suharjo Kastilong, pihak nelayan sendiri menerima keputusan dari pihak KUPP Tahuna. Namun ada yang harus mereka korbankan, yakni selama dua hari tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya dari hasil pekerjaannya melaut. 


“Kami menerima keputusan itu, karena kalau kami paksakan juga resikonya sangat besar. Masalahnya juga kan, kalau kami tidak melautkan pastinya tidak ada pemasukan. Yah kami untuk menanggulangi hal itu, kami mencoba mencari pekerjaan di darat. Mudah-mudahan ya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan saya berharap cuaca kembali bagus, agar kami bisa melaut,” pungkasnya.