Setahun PJU Mitra Dianggarkan 1,5 M. Komunitas Peduli PJU Sementara Dibentuk

Plt Kadis PRKP Mitra Novie Legi ST ME.

RATAHAN — Lampu jalan yang merupakan sumber penerangan jalan pada malam hari, sangat membantu pejalan kaki, bahkan kendaraan sehingga bisa melihat dengan jelas pada malam hari.

Namun, jika lampu jalan masih aktif hingga siang hari, tentunya akan sangat merugikan dalam hal penggunaan listrik.

Hal tersebut ditanggapi serius Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Minahasa Tenggara (Mitra) Novie Legi ST ME.

“Memang akan sangat merugikan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara jika masih ada lampu jalan yang menyala hingga siang hari. Karena, lampu jalan yang dipasang oleh kami (pemerintah) listriknya ditanggung oleh APBD,” sebut Legi,Rabu (8/5/2019).

Lanjut dikatakannya, ada 207 ID meter di Mitra yang ditanggung APBD, dengan 1553 titik lampu. “Setiap tahun kami anggarkan 1,5 miliar untuk membayar rekening listrik yang ada. Dan memang ada beberapa lampu jalan seperti lampu mercury dengan watt besar,” ujar Legi.

Dengan demikian Legi menuturkan, Dinas PRKP sementara membentuk komunitas peduli penerangan jalan umum (PJU).

“Tujuannya, agar mereka-mereka yang sudah masuk komunitas diharapkan akan lebih memperhatikan lampu jalan. Salah satunya mengaktifkan dan menonaktifkan lampu disaat yang tepat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendataan dan Perencanaan Kawasan Permukiman Junus Lendombela menjelaskan, saat ini sudah ada 5 kecamatan yang menyatakan kesiapan untuk masuk dalam komunitas peduli PJU.

“Rencananya setiap desa harus ada satu orang yang membantu mengaktikan dan menonaktikan PJU. Juga jika pulsa listrik sudah habis, ia juga akan melapor ke dinas kami untuk dibelikan pulsa listrik,” terangnya.

Ditambahkannya, untuk personil Dinas PRKP Mitra sendiri tak akan mampu untuk berkeliling didesa-desa untuk mengoperasikan dan menonaktifkan PJU setiap hari. (fensen)