MINSEL-Anggota DPRD Sulut Stella Runtuwene telah selesai melaksanakan reses II di tahun 2021. Saat bertemu dengan masyarakat, kelangkaan pupuk dan bibit jagung menjadi pengeluhan para petani.
Kepada wartawan, adik dari Anggota DPR RI Felly Runtuwene menyatakan, ada beberapa desa di Minsel-Mitra yaitu Desa Lopana, Kawangkoan Bawah, Motoling, Desa Buna Mitra, aspirasi masyarakat hanya soal kelangkaan bibit jagung dan pupuk.
“Mereka meminta tolong agar disampaikan ke pemerintah untuk segera mencari jalan keluar dengan kelangkaan bibit jagung dan pupuk,” ucap Stella Runtuwene.
Lanjut Anggota Komisi III DPRD Sulut ini, masyarakat juga mengeluh karena sudah mulai musim tanam tapi bibitnya tidak ada.
“Saya sangat prihatin mendengar pengeluhan mereka. Apalagi hampir semua masyarakat ini mata pencahariannya hanyalah sebagai petani. Lahan-lahan mereka terbiar begitu saja, karena tidak adanya bibit jagung,” ungkap Runtuwene, sambil berharap ada perhatian pemerintah.
Diakui Stella Runtuwene di masa pandemi Covid-19 serta diperpanjangnya PPKM. Masyarakat yang dulunya tinggal di kota dan bekerja di kota, sekarang mereka memilih untuk bertani.
“Tapi sangat disayangkan lahan yang ada banyak yang tidak bisa menanam karena ketersediaan bibit & pupuk sangat-sangat Langka. Yang ada masyarakat lebih menderita karena tidak ada pemasukan. Semoga pemerintah terkait lebih memperhatikan apa yg terjadi di masyarakat sekarang Ini,”ungkap Politisi NasDem dapil Minsel-Mitra ini.
Masih terkait reses, masyarakat yang ada di Mopolo dan Mopolo Esa mereka mengeluh jalan penghubung Pontak Lobu Kecamatan Ranoyapo terancam putus.
“Ada juga masyarakat Mopolo meminta dibuatkan Puskesmas. Dan perbaikan Irigasi moonot yg berdiri sejak tahun 1979 mengairi 600H tanah agar dibuatkan supaya air tidak terbuang begitu saja. Karena buruknya bendungan yang ada, sehingga sekarang ini tidak mampu mengairi 600H lahan,”ucap Runtuwene, sambil mengakui aspirasi yang ia dapatkan ini akan ia perjuangkan di DPRD Sulut. (mom)
