Sulut Tuan Rumah Paskah Nasional 2017, Ternyata Ini Alasan Gubernur

Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada pembukaan Paskah Nasional 2017 di GKIC Manado, Jumat (21/4/2017) (fotoo:humaspemprov)
Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada pembukaan Paskah Nasional 2017 di GKIC Manado, Jumat (21/4/2017) (foto:humaspemprov)

MANADO– Sulawesi Utara (Sulut) memiliki karekteristik dan letak geografis serta keberagaman masyarakat sehingga mampu hidup harmonis.

Daerah yang di cintai warga Sulut dengan berbagai kegiatannya, dipilih dan ditetapkan sebagai tuan rumah Paskah Nasional dan Pekan Kerukunan 2017.

Hal ini, dikatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada pembukaan Paskah Nasional dan Pekan Kerukunan Nasional 2017 di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado, Jumat (21/4/2017) malam.

Lanjutnya, Sulut merupakan salah satu Provinsi kepulauan di Indonesia terdiri 287 pulau 59 yang berpenghuni dan 228 belum berpenghuni.

Secara geografis berada di kawasan perbatasan negara dua pulau yakni Miangas dan Marore berhadapan langsung dengan negara Filipina.

Gubernur menambahkan masyarakat Sulut saat ini berjumlah kurang lebih 2,6 juta jiwa tersebar di 15 daerah otonom dan memiliki latar belakang puluhan etnis dan sub etnis serta beragam agama dan budaya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, pada 2016 penduduk beragama Islam berjumlah 797 ribu jiwa, Kristen Protestan 1,7 juta jiwa, Katolik 167, ribu jiwa, Hindu 26 ribu jiwa, Budha 24 ribu jiwa dan Khonghucu 718 jiwa.

Dimana tempat ibadah dengan jumlah Mesjid 1.107 unit, Gereja sebanyak 4.760 unit, Pura 31 unit, Vihara 31 unit, dan Litang 3 unit,”terang Olly didepan para undangan.

Ia menegaskan karekteristik dan letak geografis juga terikat tali persaudaraan yang rukun dan potensi kekayaan alam di di karuniakan Tuhan. Sehingga dinilai Sulut layak menjadi tuan rumah Paskah Nasional 2017.

Ini mampu tercipta karena masyarakat di Sulut hidup diatas falsafah “Si Tou Timou Tumou Tou artinya Manusia Hidup Memanusiakan Manusia lain,”ungkap Gubernur.

Semakin membuktikan eksistensi daerah ini sebagai barometer kerukunan umat beragama, serta sebagai daerah yang senantiasa siap menopang program pembangunan bangsa.

“Dengan even nasional ini akan membuat Sulut makin dikenal dan juga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan utamanya sektor pariwisata,”Ia menjelaskan.

Untuk itu mari kita sukseskan momentum ini dengan bersama sama berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab diemban sebagaimana tema yang diusung, serta semangat dan semboyan masyarakat Sulut, “Torang Samua Ciptaan Tuhan,”pungkasnya.

Diketahui, puncak Paskah Nasional hari ini Sabtu (22/4/2017) di Stadion Maesa Tondano Minahasa sekira pukul 16.30 Wita. Akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(srikandi/hm)