Temui Relawan, MJL Ajak Berpolitik Santun, Stop Hoax dan Fitnah

BITUNG – Jelang Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, relawan, pendukung dan simpatisan, diajak untuk berpolitik secara santun, jangan menyebarkan berita bohong serta memfitnah. Hal ini disampaikan Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) saat melakukan pertemuan dengan Relawan Karisma di kediaman Lahengke Mangantar, Sabtu (19/09/2020).

Menurut MJL, saat ini tensi politik di Kota Bitung sudah mulai “panas” jelang Pilkada 9 Desember 2020 nanti. Olehnya, kepada seluruh relawan, pendukung dan simpatisan untuk berpolitik secara santun, jangan menyebarkan berita bohong atau memfitnah. “Sebagai manusia biasa kadang kita terpancing dan marah atas fitnah yang muncul belakangan ini, namun saya mengingatkan agar kita semua berdoa kepada Tuhan, sehingga dapat melewati semua ini, serta mengampuni mereka yang berbuat tidak baik kepada kita,” kata MJL.

Pada kesempatan itu, dijelaskan pula, sesuai aturan Temui Relawan, MJL Ajak Berpolitik Santun, Stop Hoax dan Fitnahdirinya (MJL, red) akan cuti pada 24 September dan akan berakhir pada 5 Desember sesuai tahapan yakni masa kampanye. Bersamaan dengan itu, ia juga akan menyerahkan 3 unit mobil dinas, serta meninggalkan rumah jabatan. “Tapi pada tanggal 6 Desember 2020, saya sudah kembali bertugas seperti biasa sebagai Wali Kota Bitung hingga berakhir masa jabatan saya pada 31 Maret 2021 mendatang,” ungkap MJL.

Sementara kata MJL, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bitung yang akan mengisi kekosongan semasa kampanye, tugasnya hanya menjalankan pemerintahan. “Terkait isu ada penggantian Pala, RT itu tidak benar. Pjs tidak wewenang dalam hal itu, kecuali yang bersangkutan (Pala dan RT, red) melakulan kesalahan dan itu tertangkap tangan, makanya hal ini bisa langsung diganti. Itu pun harus bisa dibuktikan,” tegas MJL.

MJL juga mengungkapkan, saat ini sudah ada 48 relawan yang bergabung bersama MJL-MDT. “Saat ini sudah ada 2 basis relawan, masing – masing ada di Kelurahan Kadoodan. Teman – teman silahkan berkolaborasi dengan partai pengusung dan partai pendukung untuk pemenangan, walaupun managemen partai dan relawan itu berbeda. Managemen relawan hanya pada tingkat kesadaran anggota untuk tetap bersama – sama memenangkan calon yang diusung, sedangkan managemen partai yaitu komando, menjalankan perintah dari atas untuk dijabarkan kepada jajaran sampai ke tingkat bawa,” tandas MJL.(*)