Tahuna- Kasus meninggalnya Mahasiswi Polnustar akibat ditabrak diduga oleh salah satu anggota Club Motor (CM) di Pelabuhan Tua Sangihe kemarin, menimbulkan kegeraman masyarakat Sangihe kepada para komunitas motor. Karena masyarakat menilai anak-anak motor ini sudah terkesan arogan saat berkendara dijalanan.
“Sering mereka balap-balapan kita lihat, kalau sudah dijalan kesannya arogan. Sepertinya jalanan ini punya nenek moyang mereka saja, terutama anak-anak motor gede. Seharusnya mereka itu jadi contoh yang baik bagi masyarakat khususnya anak muda. Apalagi kemarin ada korban yang meninggal, club motor ini sudah seperti geng motor kami lihatnya.”ujar warga.
Menanggapi hal ini, salah satu penasehat club motor dan juga merupakan Kanit Laka Polres Sangihe Meldy Roring, menyatakan seharusnya para anggota club motor untuk memposisikan diri sebagai pelopor keselamatan.
“Kebetulan saya tergabung di komunitas motor Nusa Utara Tiger Club sebagai penasehat. Kalau di motor club ini saya tekankan adalah bagaimana kita memposisikan diri dalam rangka menjadi pelopor keselamatan dijalan dan juga diclub itu juga kita tekankan no miras.”ungkap Roring.
Lalu Roring menambahkan, bahwa para anggota club motor itu harus sudah menjadi teladan dijalan. “Namanya club motor itu harus sudah menjadi teladan dijalan. Baik dari surat-surat kendaraan, fisik kendaraan maupun etika dalam berkendaraan. Terkait kejadian di Pelabuhan Tua kemarin yang diduga melibatkan salah satu anak club motor, itu contoh yang tidak perlu dicontohi. Tidak jadi teladan bagi komunitas motor.”kata Roring.
“Jadi kalau menurut saya ini prilaku oknum diduga dari salah satu club motor saja. Saya berharap untuk komunitas motor apa lagi komunitas motor tergabung dalam Forum Bikers Sangihe itu harus menjadi teladan. Menjadi contoh kepada masyarakat dalam beretika dijalan. Dan selaku Kanit Laka mengenai kecelakaan di Pelabuhan Tua kemarin, kita pihak kepolisian akan terus memproses kasus ini.”pungkasnya. (Zul)
