Tiga Tahun Dipimpin JS-Oke, Mitra Terus Berubah dengan Segudang Prestasi

TIGA tahun lalu, James Sumendap (JS) kembali menjabat Bupati Minahasa Tenggara (Mitra). Di periode kedua ini, JS didampingi Jocke Legi (Oke) sebagai Wakil Bupati. Tak terasa pada 25 September 2021, dua top eksekutif itu, JS-Oke genap tiga tahun memimpin Mitra.

Mengevaluasi tahun ketiga kepemimpinan, Mitra banyak berubah. Tak cuma itu, JS-Oke pun membawa wajah Mitra hingga tingkat nasional dengan menggondol sejumlah prestasi.

Tak heran, perkembangan dan kemajuan daerah pun terus tampak melalui optimalisasi dalam berbagai program yang ada di segala bidang.

Capaian lima program sukses mereka di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, perekonomian, pembangunan, lingkungan hidup, dan pemerintahan, bisa terlaksana dengan baik.

Pasangan JS-Oke mampu memacu jajarannya mewujudkan misi Kabupaten Mitra yang menjadi komitmen awal mereka, yaitu terwujudnya Mitra yang ‘berdaulat, berdikari, dan berkepribadian’.

Selain itu, sinergitas dengan DPRD, dan instansi lainnya, seperti Kejaksaan, TNI, dan Polri, serta dukungan masyarakat turut menjadi kunci kesuksesan JS-Oke dalam tiga tahun kepemimpinan mereka.

Bersama Jocke Legi, Bupati James Sumendap mampu meneruskan salah satu perubahan paling ‘radikal’ yang diambilnya kala memimpin Mitra di periode pertama, yakni perubahan sistem pengelolaan keuangan yang taat aturan, akuntabel, dan sesuai Standard Akuntansi Pemerintah (SAP).

Raihan opini WTP dari BPK RI enam kali berturut-turut atas laporan administrasi keuangan yang baik menjadi ganjaran kinerja JS-Oke dan jajarannya.

Prestasi lainnya yang sangat membanggakan adalah bidang pencegahan korupsi, di mana pemerintah kabupaten meraih MCP (Monitoring Center of Prevention) 91 persen tertinggi di Sulut.

Masih berkaitan dengan sistem MCP Korsupgah KPK, di mana penerapan sistem pengawasan keuangan desa merupakan salah satu indikator penilaian, Pemkab Mitra resmi meluncurkan penggunaan Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes).

 “Ini untuk meningkatkan kapasitas aparatur pengawasan internal pemerintah dalam melakukan pengawasan di desa dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer. Paling tidak mampu meminimalisir penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan dana desa,” ungkap Sekretaris Daerah, David Lalandos.

Sementara di bidang kesehatan, penanganan pandemi tetap menjadi fokus dan komitmen pemerintahan JS-Oke. Tak tanggung-tanggung, Pemkab Mitra mendirikan Rumah Isolasi Terpusat di Pantai Lakban Ratatotok, sebagai upaya untuk memutus mata rantai COVID-19.

Selanjutnya dengan menggandeng unsur TNI-Polri, Kejaksaan, dan instansi lainnya, level PPKM di Kabupaten Mitra terus turun ke level tiga, sedangkan peta zonasi saat ini berada di risiko sedang (Zona Kuning).

Upaya lainnya, yakni program vaksinasi COVID-19 juga terus dipacu dan membuat capaian vaksinasi dosis satu saat ini berada di kisaran 51,7 persen.

Walau dengan segudang prestasi yang ada, James Sumendap sendiri pernah menuturkan bahwa hasil yang diraih bukanlah capaian akhir. Segudang prestasi yang diraih ini tetap membuatnya mawas diri, bahkan mengakui masih akan melakukan pembenahan.

“Tiga tahun kepemimpinan bentuk konsekuensi seorang pemimpin. Jabatan bupati itu temporary. Tapi target saya RPJMD dan RPJP selama hampir 10 tahun kita akan kejar supaya saya tidak punya hutang bagi rakyat Mitra,” pungkas Gladiator Politik, sapaan akrab bupati. [adve/MLM]