Tim Gabungan SAR, Lanal, Polairud Sangihe Jemput Nelayan Hanyut di Kapal Asal Korsel

Tim Gabungan SAR, BPBD, Lanal Tahuna Dan Polairud Polres Sangihe saat melakukan serah terima nelayan yang ditemukan Kapal Glovis Desire asal Korea Selatan.

Tahuna- Tim Basarnas Pos SAR Tahuna, berhasil menyelamatkan satu orang nelayan asal Manado dari Kapal MV Glovis Desire asal Korea Selatan, yang terdampar hingga ke perairan laut Kalimantan. 

Kronologi kejadian nelayan asal Tumumpa Manado Melkias Tolomour (45) yang menjaga bagan ikan di laut Sulawesi, akibat cuaca buruk rakit yang ada di bagan tersebut putus dan hanyut. Melkias yang hanyut bersama rakitnya tersebut, hanyut sekitar 3 hari. Sebelum ditemukan KM Glovis Desire di perairan laut Kalimantan. 

Karena tidak memungkinkan untuk di bawa ke Korea Selatan, pihak kapal menghubungi Basarnas Samarinda, dan selanjutnya meneruskan info ini ke Basarnas Manado. Setelah dilakukan koordinasi, ternyata Kapal Glovis Desire yang hendak pulang menuju Korea Selatan, melewati jalur Kepulauan Sangihe. Maka, pihak SAR Manado menghubungi SAR Tahuna, untuk melakukan penjemputan. 

Tim Gabungan saat melakukan penjemputan.

Kepada media ini Korpos Basarnas Pos SAR Tahuna Jahya Sadue membenarkan hal tersebut. Dirinya menyatakan setelah menerima informasi tersebut, langsung berkoordinasi dengan pihak Lanal Tahuna dan Polairud Polres Sangihe. 

“Awalnya kita akan berangkat melakukan penjemputan itu sekitar pukul 12.00 Wita dari Pelabuhan Tua, karena janji penjemputan sekitar jam 14.00 Wita. Dan kita telah prediksi jarak tempuh di titik penjemputan itu sekitar dua jam. Namun ada perubahan, ternyata pihak kapal sampai di titik temu sekitar pukul 12.00 Wita. Jadi kami berangkat sekitar pukul 10.00 Wita dari Pelabuhan Tua Tahuna,” katanya. 

Penjemputan pun dilakukan dengan personil gabungan dari SAR Tahuna, BPBD, Lanal Tahuna dan Polairud Polres Sangihe, dengan menggunakan kapal milik Basarnas Pos SAR Tahuna. 

Korpos Basarnas Pos SAR Tahuna Jahya Sadue.

“Setelah sampai di titik temu, seluruh personil naik ke atas kapal. Ternyata hampir 70 persen ABK di kapal Glovis Desire merupakan warga Indonesia. Kita ketemu dengan Kapten kapal berwarna negara Korea Selatan. Setelah melakukan penyerahan berkas acara penjemputan. Korban kita bawa langsung ke Tahuna,” ungkapnya. 

Sesampainya di Pelabuhan Tua Tahuna, korban langsung di cek kesehatannya oleh Dokter Lanal Tahuna, lalu selanjutnya di serahkan ke BPBD Sangihe untuk istirahat sejenak. 

“Korban diperlakukan dengan baik di sana, bahkan sampai diberikan baju. Tapi tetap kita lakukan pengecekan kesehatan kembali oleh dokter Lanal Tahuna. Setelah itu kita serahkan ke Dinas BPBD Sangihe untuk ditindaklanjuti. Dan korban diberangkatkan ke Manado menumpangi kapal malam Kamis (27/2),” pungkasnya. (Zul)