Tim Medis RSUP Kandou Diduga Abaikan Pelayanan, Ibu dan Bayinya Meninggal Dunia

Raut sedih keluarga pasien. (Foto ist)

MANADO – Sungguh sedih rasanya kehilangan anggota keluarga yang sangat dicintai setelah tidak mendapatkan penangan medis oleh sebuah rumah sakit. Inilah yang dirasakan oleh keluarga dari Seorang ibu rumah tangga Hesty Toweka (31) warga Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, setelah wanita tersebut meninggal dunia di RSUP Kandou Manado pada Senin (08/05/2017).

Suami pasien Desti Kalibato (28) mengaku sebelumnya ketika berada di RSUD Tobelo mendapat rujukan untuk ke RSUP Kandou Manado karena lekositnya tinggi dan tiba di Kota Manado pada 8 april yang lalu.

Nah, ia dan istrinya lalu berada di ruang inap Irina D. Sejak saat itu, pasien tersebut tidak mendapatkan pelayanan yang layak dari pihak rumah sakit. Hingga pada Rabu (03/05/2017) pekan lalu oknum dokter yang menangani istrinya berjanji akan segera dioperasi.

“Dokter telah menyampaikan kepada kami, bahwa korban akan dioperasi. Tapi anehnya, jadwal itu ternyata tidak dilakukan, dan mereka tidak menjelaskan apa penyebab sehingga proses operasi tidak dilakukan. Pasien memang peserta BPJS, namun kami juga sempat bilang, jika ada biaya operasi, kami siap membayarnya, asal korban mendapatkan penanganan yang baik.” Kata suami pasien

Lalu pada Jumat (05/05/2017) kondisi pasien semakin memburuk kemudian dipindahkan ke Ruang ICU dan akhirnya Ibu dan Anak yang masih didalam kandungan tersebut meninggal dunia pada Senin (08/05/2017).

“Saya bawa anak saya ke rumah sakit ini, karena informasi kalau rumah sakit Kandou ini pelayanannya sangat bagus. Tapi ternyata kami salah. Ibaratnya kami membawa anak dan cucu kami untuk dibunuh disini. ” ujar ayah pasien Erik Toweka.

Dia menambahkan, pelayanan yang buruk awalnya sudah terlihat sejak pasien nginap di Irina D. Dimana saat itu petugas ruangan memberikan kain seprei yang kotor untuk dipakai diranjang pasien. “Kami dikasi seprey yang kotor, perawat beralasan, mereka sudah kehabisan seprey.” Katanya lagi.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) dr Maxi Rondonuwu DHSM. MARS, belum bisa dihubungi. “Langsung saja kepada kepala seksi Medik.”singkat Kasubag Humas Meyke Dondokambey. (ekaputra)