Tinjau Lokasi Bencana di Raanan, Komisi III Kecewa Kinerja dari BPBD Minsel

MINSEL-Dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Adriana Dondonkambey, Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut meninjau langsung lokasi bencana di Desa Raanan Baru Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Kamis (8/6/2017).

Komisi III saat meninjau lokasi bencana di Desa Raanan Baru, Motoling.

Saat turun dilokasi bencana, Komisi III menerima banyak sekali aspirasi dari masyarakat. Pasalnya, beberapa pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang sudah pernah lokasi bencana  tapi tidak ada yang diperbuat.

Yang torang lihat, pejabat yang datang dorang cuma ba selfie-selfie (swa foto, red). Bahkan semua  lokasi bencana dorang ba selfie akang. Tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya,” tutur warga dihadapan para anggota dewan seperti Adriana Dondokambey, Felly Runtuwene, Judi Moniaga dan Ayub Ali Albugis.

Sementara itu,  Hukum Tua Desa Raanan Baru, Rudi Kodongan kepada wakil rakyat  menyatakan, saat bencana ada lima titik pemukiman warga, dan puluhan   kepala keluarga (KK) harus diungsikan akibat longsor yang terjadi di wilayahnya.

Felly Runtuwene nampak serius mendengarkan aspirasi dari masyarakat..

“Pernah terjadi  longsor besar. Sehingga  menutupi akses jalan utama Motoling-Raanan. Dan masyarakat bersama sama gotong-royong membersihkan jalan akibat longsor,” kata Kodongan.

Mendengar keluhan dari masyarakat,   Dondokambey menyatakan,  peninjauan lokasi bencana  yang dilakukan Komisi III adalah untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat dari Raanan Baru.

“Intinya Pemprov Sulut tepatnya BPPB sangat peduli dan tanggap terhadap bencana yang terjadi di Desa Raanan. Tetapi  karena dilimpahkan ke BPBD Minsel, seharusnya mereka yang pro aktif,” aku Dondokambey.

Lanjut politisi PDIP dapil Minut-Bitung, BPBD Provinsi sudah turun  dan memantau  serta berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Minsel, namun kami melihat BPBD kabupaten yang tidak peka dalam melihat kondisi masyarakat. ” Saya sangat kecewa dengan kinerja  dari BPBD Kabupaten Minsel, yang terkesan kurang mencermati kondisi masyarakat,”tegas Dondokambey.

Sementara Runtuwene dan Moniaga menyatakan, pihaknya akan mengawal langsung aspirasi warga Raanan Baru untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah, baik dari kabupaten, provinsi maupun tingkat pusat.

“Sebagai wakil rakyat kami akan perjuangkan. Apalagi ketika bencana   banyak warga yang jadi korban dan harus diungsikan, karena akses utama Desa Raanan ke kecamatan nyaris lumpuh,” jelas Runtuwene yang ikut dibenarkan oleh Moniaga dan Ayub Ali. (mom)