Tinungki Bantah Lakukan Pembiaran PETI di Sulut

Aktivitas PETI di Ratatotok yang hingga kini masih eksis dengan alat berat didalamnya. Foto diambil pekan lalu.

MITRA — Kepala Dinas (Kadis) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulut Ir Bach A Tinungki MEng, membantah jika aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sulut dibiarkan oleh pihaknya.

Apalagi terkait PETI di Bakan Bolaang Mongondow (Bolmong) ataupun di Ratatotok Minahasa Tenggara (Mitra)

“Saya pikir keliru, kalau kami disebut lakukan pembiaran dengan aktivitas PETI di Bakan Bolmong ataupun di Ratatotok Minahasa Tenggara. Kami sebetulnya sudah beberapa kali kami lakukan penertiban, namun namanya juga pencuri tentu mereka secara diam-diam akan kembali beroperasi, tanpa sepengetahuan kami,” kata Tinungki, baru-baru ini.

Tinungki juga menyebut, penertiban aktivitas PETI bukan hanya tanggungjawab pihak ESDM semata, namun oleh tim terpadu.

“Ada tim terpadu yang juga berhak melakukan penertiban, yakni terdiri dari polisi, kejaksaan, imigrasi, kehutanan, lingkungan hidup, pempov dan pemkab,”s jelasnya.

Namun secara tegas Tinungki mengatakan, bakal segera lakukan penutupan seluruh lokasi PETI di Sulut.

“Kami bakal tutup seluruh aktivitas PETI di Sulut, dan segera berkoordinasi dengan tim terpadu yang ada. Karena selain mengancam lingkungan, PETI juga bisa membahayakan nyawa penambang sendiri,” sebutnya.

Ia juga menegaskan bukan hanya PETI yang ditutup, namun pelaku-pelaku utama dalam aktivitas PETI akan diamankan.

“Kami akan tutup seluruh PETI mulai baik yang ada di Bolmong Raya, ataupun di Ratatotok. Bahkan hingga lubangnya ditutup, dan pelaku-pelakunya ditangkap,” tegasnya.

Khusus di Ratatotok, Tinungki mengakui sudah pernah mendapatkan keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal.

“Ini juga yang bakal kami buru. Baik investor asing hingga TKA ilegal bakal ditangkap,” terang Tinungki.

Sementara itu, pihak Polda Sulut melalui Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, masih menunggu koordinasi untuk penertiban. Karena untuk saat ini masih fokus untuk proses evakuasi korban di PETI Bakan.

“Kita fokus pada giat kemanusiaan dulu, yaitu menolong dan evakuasi korban,” singkatnya, pekan lalu. (fensen)