Tips Sukses Menjalani Ibadah di Bulan Ramadhan, Saat Pandemi Covid-19 Dari Ustadz Muda Tidore

Ustadz Muda Tidore Ustadz Rahmat Kolong

Tahuna- Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci, penuh ampunan bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia ini. Bulan dimana seluruh amal ibadah dilipat gandakan, dan wajib hukumnya, bagi umat islam yang tak memiliki halangan, untuk menjalankan ibadah puasa. 

Lalu bagaimanakah agar di bulan penuh rahmat ini, khususnya umat Islam di Kabupaten Kepulauan Sangihe, dapat sukses menjalaninya ditengah Pandemi Covid-19? Berikut tips dari Ustadz Muda Tidore Rahmat Kolong, agar kita berhasil melaluinya. 

Kepada media ini, Ustadz yang sering disapa dengan panggilan Ustadz Amat mengatakan, tak ada beda Ramadhan tahun ini, dengan tahun sebelumnya. 

“Kita perlakukan Ramadhan tahun ini sebagaimana kita memperlakukan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Kita raih ampunan, keberkahan, rahmat Allah dan pembebasan dari api neraka pada Ramadhan ini sebagaimana hal itu juga kita lakukan dengan penuh semangat pada Ramadhan-Ramadhan sebelumnya,” katanya.

Ustadz Rahmat Kolong bersama sahabatnya Ustadz Abdul Fattah Abusaeng, saat berkunjung bersama-sama melakukan perjalanan beberapa tahun yang lalu.

Dirinya menilai, seharusnya ditengah Pandemi Covid-19 ini, kita dapat lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan amal ibadah. 

“Semangat ibadah kita harus tetap membaja. Api motivasi kita harus senantiasa menyala. Gairah kebajikan dalam diri kita harus selalu kita jaga. Ibadah bisa dilakukan di mana saja. Jika tidak memungkinkan di masjid dan mushalla, maka dapat dilakukan di rumah bersama keluarga,” tegasnya.  

“Pada Ramadhan tahun ini, kita tidak hanya berjuang melawan godaan syetan dan hawa nafsu, tapi kita juga sedang berlaga di medan perang melawan keadaan. Keadaan yang membuat banyak orang menjadi panik, takut, resah, susah, risau, galau, khawatir, ketar-ketir, waswas, mencaci, memaki, mencerca, tidak sabar dan tidak bersyukur. Kita tidak boleh kalah dengan keadaan,” ungkapnya. 

Tidak kalah dimaksudnya adalah, dengan tetap menjaga hati kita, agar tetap jernih dalam menyikapi, setiap keadaan di situasi apa pun. 

“Kita kalahkan keadaan dengan menjaga hati. Hati kita harus tetap jernih, tidak boleh terkotori dengan limbah-limbah kepanikan dan ketakutan. Hati kita tidak boleh dilanda kepanikan dan ketakutan, tapi harus tetap menjaga kewaspadaan. Ibadah jangan ditinggalkan, tapi protokol kesehatan juga jangan diabaikan. Ikhtiar lahir tetap dijalankan, tapi tawakal kepada Allah jangan sampai menjauh dari hati kita,” bebernya.

Dirinya pun berharap, khususnya bagi umat muslim di Kabupaten Kepulauan Sangihe, benar-benar menjalankan ibadah di bulan Ramadhan hanya karena Allah, bukan karena yang lainnya.

“Marilah kita lakukan ibadah di bulan Ramadhan dengan imanan wahtisaban, agar kita meraih ridla Allah dan memperoleh pengampunan dosa dari-Nya. Kita lakukan ibadah dengan iman yang kokoh dan niat semata-mata karena Allah,” pungkasnya. (Zul)