Unsrat akan Terus Maju Lahirkan Generasi Berkualitas, Kumaat: Makin Tinggi Pohon Semakin Keras Anginnya

Prof. Ellen Kumaat
Prof. Ellen Kumaat

MANADO – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) terus bergiat dalam pembangunan baik kualitas SDM pendidikan juga sarana infrastuktur pendukung lainnya.

Menyambut ribuan mahasiswa baru yang tidak lama lagi akan segera memasuki masa perkuliahan, sejumlah fasilitas siap dimanfaatkan. Sebut saja untuk ruang perkuliahan di 11 fakultas yang ada.

Bahkan beberapa diantaranya sudah bisa menikmatii gedung baru semisal Fakultas Peternakan, FKM, Ilmu Budaya, menyusul dalam waktu dekat ini Fakultas Teknik dan Hukum juga FMIPA.

“Kami akan terus berbenah melengkapi infrastruktur yang ada agar bisa menjawab semua kebutuhan yang ada,” tutur rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat.

Lanjut srikandi pemimpin Unsrat ini, kualitas menjadi prioritas dalam geliat pembangunan yang ada. “Unsrat terakreditasi A, berstatus BLU sehingga infrastuktur yang ada harus bisa mendukung kualitas pendidikan yang ada termasuk juga tenaga pendidik dan kependidikan yang ada kualitas pelayanan menjadi nomor satu,” tambahnya.

Bagi Kumaat, mahasiswa yang kuliah di Unsrat harus bisa menjadi “orang” ditunjang oleh tenaga pendidik maupun fasilitas pendidikan yang ada.

“Satu kerinduan saya, mahasiswa yang datang dan pergi dari Unsrat harus bisa berbahagia. Bahagia bisa menimba ilmu dengan nyaman maupun keluar dengan bahagia karena meraih kesuksesan,” tuturnya.

Meski harus diakuinya saat ini, Unsrat tak lepas dari berbagai aksi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. “Memang semakin tinggi pohon semakin kuat angin yang menerpa namun Unsrat terlalu kuat, tak akan goyah hanya karena ulah oknum yang memiliki kepentingan sesaat,” tegas Kumaat.

Baginya Unsrat harus tetap maju dan bukannya mundur ke belakang. “Saat ini saya fokus kerja dan membangun Unsrat menuju kampus unggulan kelas dunia.  Mari kita menghormati proses yang ada, pilrek sudah selesai, kalau ada yang kurang puas, silahkan tempuh jalur sesuai ketentuan, jalan hanya berteriak-riak dijalanan, apalagi dilakukan oleh mereka yang katanya berintelektual, sudahlah, masyarakat juga sudah pintar dan paham.maksud mereka sebenarnya,” tukasnya. ***

Penulis: antoreppy