Walikota Vicky Lumentut Buka Seminar dan Workshop Satu Data Kesehatan

MANADO – Walikota Manado GS Vicky Lumentut menjadi pembicara sekaligus membuka Seminar dan Workshop Satu Data Kesehatan untuk mendukung Smart City, di Kawanua Convention Center, Mercure Hotel Tateli, Rabu (8/8).

Acara yang digelar bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Negeri Manado (Unima), Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Trinita dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) tersebut diikuti perwakilan Rumah Sakit negeri maupun swasta di Sulawesi Utara, mahasiswa serta pemerhati kesehatan di daerah ini.

Walikota Vicky Lumentut mengatakan Pemkot Manado terus berupaya membangun berbagai fasilitas publik termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), untuk membantu masyarakat dalam peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membangun berbagai fasilitas kesehatan termasuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah milik pemerintah Kota Manado. Juga Puskesmas-Puskesmas kami optimalkan layanannya kepada masyarakat,” tukas Walikota Vicky Lumentut.

Lanjut dikatakan, selain fasilitas kesehatan Pemkot Manado juga melakukan terobosan dalam melakukan penataan Kota Manado. Diantaranya, mengurai kemacetan dengan rekayasa lalu lintas baru, mengoptimalkan Cerdas Command Center dengan pemasangan kamera CCTV pada 50 titik kawasan di Kota Manado serta manata ruang publik yang lebih baik.

“Selaku pemimpin di Kota Manado saya memiliki tekad untuk memperbaiki apa yang masih kurang di Kota Manado. Yang terpenting adalah menjadikan kota ini sebagai kota yang aman, kota yang bersih dan kota yang rukun. Apalagi, Kota Manado telah ditetapkan sebagai destinasi wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan,” tandas Walikota Vicky Lumentut.

Ditambahkan, Manado tidak akan mendapat penghargaan Kota Sehat selama kriteria penilaian masih digunakan Kementerian Kesehatan. Karena, salah satu syarat mendapat Kota Sehat, kota tersebut harus peraih Adipura. Kita tidak akan pernah mendapat Adipura karena terkendala di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sumompo. Untuk mendapatkan Adipura, pengelolaan TPA kita harus sistem sanitary landfill bukan open dumping seperti di Sumompo,” tutup Walikota Vicky Lumentut.

Pembukaan seminar ditandai dengan pemukulan tetengkoren yang dilakukan Walikota Vicky Lumentut yang turut didampingi perwakilan Kemenkes dr Yudi Singgih, dan perwakilan Unsrat dr Budi Ratag. (pemhum/stenly).