2019 Masih Ada 52 Balita Stunting di Mitra

Helny ratuliu
Kadis Kesehatan Mitra dr Helny Ratuliu.

RATAHAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) terus menekan angka Stunting, agar pertumbuhan generasi muda di Mitra dapat tumbuh normal.

Stunting sendiri merupakan sebuah persoalan gagal tumbuh sesuai usia pada balita akibat dari asupan gizi yang tak terpenuhi saat masa tumbuh kembang anak.

Data yang diambil dari 13 Puskesmas yang ada di Mitra Tahun 2018 ada 144 balita yang kena sedangkan untuk 2019 masih ada 52 Balita.

“Data tersebut kami kumpulkan dari 13 Puskesmas yang ada. Jadi ada penurunan drastis dari 2018 ke 2019,” kata Staf Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Mitra Adelin Antou STr Gz, saat ditemui diruangannya baru-baru ini.

Menurutnya, untuk Tahun 2017 belum sempat dilakukan pendataan karena kasus stunting belum jadi perhatian.

“Untuk 2017 kami belum punya data karena saat itu belum heboh dengan kasus stunting,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinkes Mitra dr Helny Ratuliu mengatakan, Pemkab Mitra melalui Dinkes melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus stunting, agar tidak lagi ada di Mitra.

“Kami terus berupaya untuk menekan kasus stunting di Mitra. Seperti mengundang ibu-ibu PKK dengan kegiatan workshop dan mensosialisasikan terkait stunting. Juga turun ke Puskesmas yang ada, kemudian memberikan tambahan makanan berupa biskuit bagi balita dan memberikan sosialisasi kepada ibu hamil agar bayinya tidak terkena stunting,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, perlu juga ada pengawalan kepada anak remaja wanita agar ketika nanti melakukan program hamil, bayinya tidak kena stunting.

“Perlu juga dikawal dan diintervensi sejak wanita berusia remaja. Agar saat wanita hamil si jabang bayi tidak kena stunting. Kemudian, dilakukan pemantauan balita melalui posyandu dan pemberian asupan gizi,” pungkasnya. (rfs)