MANADO-Logistik baik SDM maupun Materi Logistik merupakan jantung Suksesnya Pemilu.
Penegasan ini disampaikan Dr. Ferry Daud Liando, S.IP, M.Si saat menjadi nara sumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi pengawasan distribusi logistik pemilu tahun 2024 Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulut, Rabu(1/5/2024) di Hotel Aryaduta Manado.
Foto : Ferry Liando saat jadi Nara Sumber di Rakor Bawaslu.
Diakui Liando,tanpa logistik maka Pemilu tidak akan jalan atau berhenti dari tahapan. “Fungsi pengawasan penting untuk mencegah terjadinya kecurangan, pemilih kehilangan hak pilih, mencegah keterlambatan bahkan penyalahgunaan,”ungkap Liando.
Lanjut Liando, kegiatan Rakor dan Evaluasi ini penting karena kita sudah berhadapan dengan Pilkada. “Meskipun logistik tidak serumit pemilu tapi jangan dianggap remeh,”ucap Liando.
Liando pun mengingatkan Bawaslu Sulut untuk perlu mempehatikan 4 hal penting demi efektifitas Pemilu bahkan Pilkada yakni-Pemetaan Potensi Masalah-Kolaborasi Stakholder-Koordinasi Internal dan Kepemimpinan.
Foto : Erwin F. Sumampouw saat menutup kegiatan.
” Jika ada potensi masalah sudah diinventarisir atau dijajaran bawaslu dikenal dengan DIM (daftar inventaris masalah), maka persoalan yang mungkin akan timbul sudah bisa dicegah atau dimininalisir, contohnya kalau cuaca buruk untuk menjangkau wilayah pulau terluar maka telah melakukan komunikasi dengan TNI dalam hal ini angkatan laut yang memiliki transportasi atau Kapal,”paparnya. Sambil mengingatkan fungsi Koordinasi penting dalam lingkungan Internal.
“Perlu ditingkatkan kemampuan dari SDM yang ada dijajaran Bawaslu sehingga memiliki pengetahuan yang baik dalam menghadapi persoalan yang bakal muncul,” tambahnya.
Liando mengakui langkah tepat Bawaslu dalam melibatkan unsur pers atau media dalam setiap tahapan karena tandasnya media memilki akses yang luas dan sangat mudah, sehingga bisa membantu tugas Bawaslu juga sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat.
“Pers hanya melalui WA sudah bisa berkomunikasi dengan pihak BMKG terkait cuaca atau pihak PLN, tapi kalau Bawaslu harus resmi paling tidak menyurat dulu. Sehingga kendala cuaca sudah dapat diantisipasi dan berbagai hal lainnya,” ujarnya.
Apa yang disampaikan Ferry Liando ikut dibenarkan oleh Erwin F. Sumampouw, SP., MAP saat menutup kegiatan rakor ini.
Ditegaskan Sumampouw Logistik Pemilu adalah Jantung dari pelaksaan pemilu, karena itu tanpa Logistik maka bisa dipastikan Pemilu tidak akan berjalan.
“Keterlibatan semua stakhoder secara aktif terhadap distribusi dan tahapan pemilu membantu kerja kerja Bawaslu,” sebut mantan komisioner Bawaslu Minahasa ini.
“Kita bisa dibayangkan kalau ada pemilih yang tidak memilih akibat kekurangan surat suara, atau formulir untuk isian manual tidak tersedia, seperti C Hasil atau plano, maka ini akan sangat mempengaruhi kwalitas pelaksanaan pemilu. Bagi kami sebagai pelaksana dari sisi pengawasan, jika tidak melakukan tugas maka bisa dipidana,” papar Sumampouw.
Sumampouw juga mengingatkan soal Koordinasi dan sinergitas, dengan semua stakhoder dan pemangku kepentingan, KPU, TNI/Polri, dan Pemerintah, Parpol, yang harus terus di maksimalkan.
” Semua masukan, catatan dan kritikan yang diarahkan kepada Bawaslu dicatat untuk kemudian menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam menghadapi Pilkada 27 November mendatang,”tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bawaslu Dan Sekretaris Se-Provinsi Sulut, Ormas dan Organisasi Kemasyarakat, pegiat dan pemerhati pemilu, pemilih pemula dan unsur pers. (mom)