MANADO-Langkah cepat dilakukan DPRD Sulut dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat Bitung Karangria terkait penolakan pembangunan reklamasi pantai.
Hal ini dibuktikan, Selasa (4/6/2024) dipimpin Ketua DPRD Sulut Fransiscus A Silangen serta Anggota Komisi III, Berty Kapojos, Amir Liputo, Yongki Limen, Tonao Petrus Jangkobus langsung ke lokasi reklamasi.
Ketua Dewan Fransiscus A Silangen turun pertama di lokasi yang ada di Kelurahan Sindulang I dan melihat pesisir pantai yang mulai dilakukan reklamasi pantai oleh PT Manado Utara Perkasa.
Mirisnya ketika ketua dewan bertanya langsung pada salah satu masyarakat bernama Wilson Harimisa, mereka menyetujui hanya pembuatan tambatan perahu bukan reklamasi.
Uniknya lagi didepan papan proyek tersebut memang bertuliskan Pekerjaan Pembuatan Tambatan Perahu Nelayan.
Setelah meninjau lokasi yang pertama Silangen bersama Komisi III bertemu masyarakat Bitung Karangria, Kota Manado, tepatnya di Sekretariat Himpunan Nelayan Tongkol .
.
“Pagi hari ini kita semua patut memanjatkan puji syukur oleh karena anugerah kasih penyertaan dan berkat perlindungan, sesuai iman saya Yesus Kristus itulah yang membuat kita hari ini bisa bertemu,” tutur Silangen saat bertemu masyarakat saat berdialog.
Silangen mengatakan, peninjauan lokasi ini menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat.
“Masyarakat telah membawa aspirasi ini kepada kita di dewan. Karena tugas kita dewan pada waktu di sumpah adalah saya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang saya wakili,” tegas Silangen.
“Saat pemilihan saya mewakili dari Nusautara.Tapi setelah terpilih maka semua masyarakat yang ada di Sulawesi Utara itu menjadi bagian kita untuk menindaklanjuti apapun persoalan bapak ibu sekalian,” ungkap Silangen.
Dihadapan masyarakat, Silangen mengatakan, DPRD turun langsung karena kami ingin mengetahui apa saja yang menjadi persoalan di tengah masyarakat. Nanti, Senin (10/6/2024) pekan depan, DPRD Sulut akan tindak lanjuti agenda kegiatan ini.
“Kita akan rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan masyarakat perwakilan untuk kita duduk bersama dengan pengembang. Kita udangan, kita rapat bersama lintas komisi mencari solusi untuk persoalan yang ada di bagian utara Kota Manado ini,” tambahnya.
Dalam dialog itu, Silangen pun meminta kepada warga yang hadir untuk menyampaikan semua unek-unek dan persoalan isi hati.
“Supaya semakin banyak kita ketahui semakin ada suatu penecahan masalah yang komprehensif. Saya yakin dan percaya bahwa segala sesuatu itu bisa diselesaikan,” ujarnya.
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dan semua yang kita perjuangkan kalau menurut iman saya, itu sia-sia semua kalau torang mengandalkan torang pe kekuatan,” tegas Silangen.
Sementara itu beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama, diantaranya Ketua Nelayan Roy Runtuwene, Vecky Karoles memberikan alasan mengapa masyarakat Kelurahan Bitung Karangria menolak dilakukan reklamasi.
“Pantai karangria jika di reklamasi maka ikan-ikan kecil sudah tidak ada lagi. Hampir semua masyarakat di Bitung Karangria berprofesi sebagai nelayan yang penghasilannya untuk biaya sekolah. Tidak cuma itu, Pantai Karangria ini ibarat Kolam Bethesda yang bisa menyembuhkan orang sakit. Kalau sudah jalan-jalan di pasir kemudian berjemur sembuh, “ungkap Roy Runtuwene.
Sedangkan Vecky Karoles menyatakan mereka menolak reklamasi pantai, karena sangat rawan banjir. ” Kondisi sekarang saja hujan 2 jam langsung banjir, apalagi kalau sudah di reklamasi, “tukas Karoles. (mom)