MANADO-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan Media Gathering Perlibatan Media sebagai Early Warning System Proses Pencegahan Pelanggaran pada Pilkada di Sulut Tahun 2024, Jumat (14/06/2024) di Swiss-Belhotel Maleosan Manado.
Dalam kegiatan ini menghadirkan Narasumber Voke Lontaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut.
Lontaan mengangkat tentang peran Pers dalam pergelaran Pilkada di 15 Kabupaten/Kota dan Provinsi Sulut.
Diakui Lontaan media sebagai pengontrol sosial seperti pilkada 2024 yang akan berlangsung. Isi pemberitaan harus sesuai fakta dan data.
“Media harus berintegritas. Dalam Pilkada nanti pers harus mengawal dan ikut berperan aktif memberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ungkapnya.
Lanjut Lontaan, Media menjadi garda terdepan dalam membangun informasi yang konstruktif lewat pemberitaan.
“Dalam perhelatan Pilkada serentak 2024, Pers membantu penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu dalam setiap tahapan. Penyelenggara dan Pers bekerjasama untuk berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi pemilih di pilkada nanti,” ungkapnya. Sambil menegaskan berita yang akurat dan transparan sesuai kaidah-kaidah jurnalistik tentunya dapat memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat.
Pers harus independen, jangan memihak. “Kadang kalah pers bukan lagi menjadi wasit tapi jadi pemain. Dalam artian memihak salah satu calon di Pilkada 2024. Lewat kegiatan ini sangat diharapkan Bawaslu dan pers dapat menjaga ruang publik yang baik dan jangan hoax. Apalagi di dalam tahapan pilkada 2024 nanti,” ujar Lontaan, sembari terus mengingatkan, pahami kode etik wartawan di setiap muatan pemberitaan.(mom)