MANADO – Menyusul adanya aksi demo sejumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) di salah satu daerah di Sulawesi Utara (Sulut) serta berhembus keras isu pemotongan hak-hak kesejahteraan ASN di beberapa daerah lainnya di Sulut, spontan mengundang reaksi keras Bupati Boltim (Bolaang Mongondouw Timur), Sam Sachrul Mamonto kepada jajarannya.
Dia tegas meminta pejabatnya tidak berkaca dari kondisi yang terjadi di beberapa daerah di Sulut tersebut. Dia pun meminta Sekda Boltim, Sonny Warokka memperhatikan masalah itu. “Pak Sekda nanti tolong perhatikan hak-hak kesejahteraan ASN Pemkab Boltim. Harus dibayar tepat waktu. Jangan ditahan-tahan apalagi ada pemotongan-pemotongan,” kata Bupati mantan jurnalis itu.
Ini diungkapkan Bupati Sachrul saat kongko-kongko dengan wartawan media Manado Line di sela-sela pembukaan kegiatan Bimtek Peningkatakan Kapasitas Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial pada Aplikasi Sistem Sistem Kesejahteraan Sosial Nex Generation Update DTKS (SIKS-NG) oleh Pemkab Boltim yang diprakarsai Kementerian Sosial di sebuah hotel berbintang di Kota Manado, Rabu (4/7/2024), diikuti 81 perangkat desa se Kabupaten Boltim.
Menurut suami tercinta Seska Ervina Budiman ini, persoalan hak dan kesejahteraan ASN sangat penting karena menyangkut kinerja mereka pada pelayanan public. ASN adalah ujung tombak dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Namun khusus ASN Kabupaten Boltim, Bupati menjamin hak dan kesejahteraan mereka tidak akan tersendat, apalagi ada pemotongan-pemotongan. “Iya, karena kita sudah tata. TPP mereka, gaji 13, gaji P3k sampai sertifikasi guru, itu sudah kita sendirikan. Itu tidak bisa diutak atik, apalagi dipotong. Dan selama ini tidak ada masalah. Cuma tetap saya warning para pejabat saya, bayar tepat waktu,” tegas alumni STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi) Manado yang kini bergelar doctor. [anr]