BerandaHeadlinesSambut HUT RI ke 79, DPRD Sulut Gelar Paripurna Mendengar Pidato Kenegaraan...

Sambut HUT RI ke 79, DPRD Sulut Gelar Paripurna Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo

DIHADIRI Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw serta Forkopimda dan pejabat Pemprov Sulut, DPRD Sulut melaksanakan Rapat Paripurna dengan Agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo, tentang penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-lembaga negara dan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan RI, Jumat (16/8/2024).


Paripurna dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Fransiscus A Silangen pukul 10.00 Wita. Di hari yang sama juga DPRD Sulut melaksanakan paripurna mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-undang (RUU) Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangannya, pukul 14.00 Wita.

Hadir dalam papat paripurna ini Ketua DPRD Sulut Fransiskus Andi Silangen didampingi Wakil Ketua Victor Mailangkay, Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Olly Dondokambey.


Dalam pidatonya, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah bersama-sama melintasi tantangan dan perubahan hingga sampai pada titik lontar guna menggapai kemajuan bersama di masa yang akan datang.


Presiden menyadari adanya banyak tantangan yang harus diselesaikan tetapi juga yakin dan percaya dengan dukungan serta doa dari rakyat Indonesia yang menjadi sumber kekuatannya.


Di agenda kedua, dalam tayangan live streaming di ruang rapat paripurna, pimpinan dan anggota DPRD Sulut bersama jajaran Pemprov Sulut mendengar Pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2025 beserta nota keuangannya yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani ini dilaksanakan pada masa persidangan I DPR tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.


Dalam pidato kenegaraannya tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyatakan ke depan, peran APBN harus kita manfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap, yaitu dengan memanfaatkan bonus demografi, melanjutkan transformasi ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

(adv/mom)

- Advertisment -