Ketua DKPP Heddy Lugito foto bersama Komisioner Bawaslu dan KPU Sulut.
MANADO-Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 berharap tidak ada pengaduan lagi. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Heddy Lugito, ketika menjadi nara sumber dalam Rakor penyelenggara Pilkada Bawaslu Sulut.
Dengan mengambil tema Menjaga Indepedensi, Integritas dan Profesionalitas demi mewujudkan pemimpin daerah yang berkualitas, Senin (7/10/2024) di kantor Bawaslu Sulut.
Heddy Lugito saat menjadi Narsum di Rakor Bawaslu Sulut.
“Pertama saya bangga atas terselenggaranya acara ini. Pertama kalinya saya menyapa penyelenggara pemilu sampai di tingkat kelurahan/desa. Biasanya tingkat kabupaten/kota. Tentu saya harap tidak ada pengaduan. Jangan sampai DKPP beri sanksi karena akan terekam sepanjang hidup,”ucap Lugito.
Lugito mengingatkan juga bahwa masalah etik bukan soal benar atau salah. “Ingat, masalah etik itu adalah perkataan dan perbuatan yang patut atau tidak patut,”jelasnya.
Lugito menyatakan juga dalam Pilkada nanti ada tiga bintang. Yang pertama peserta Pemilu kemudian, KPU dan Bawaslu.
“Semua tergantung penyelenggara pemilu. Bagaimana manajer peserta agar tidak melakukan pelanggaran. Penyelenggara pemilu tidak mudah., Kalau gagal dicaci maki, kalau berhasil dianggap biasa. DKPP menjaga KPU-Bawaslu jalan on the track,”ungkapnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh mengatakan kegiatan rakor dihadiri oleh PPK dan PPS se-Sulut serta Panwas Kecamatan dan PKD se-Sulut.
“Kami ingin sinergitas dan saling koordinasi KPU-Bawaslu. Kami tidak berkeinginan problem dan masalah pemilu karena tidak harmonis. Kami dorong bisa bekerja bersama-sama, bersinergi. Pemahaman aturan satu persepsi., Bukan kerja sama untuk kejahatan,”ujar Ardiles didampingi komisioner Steffen Linu.
Ditempat yang sama ketua KPU Sulut, Kenly Poluan menyampaikan apresiasi atas terselengaranya rakor ini.
“Terima kasih kepada Bawaslu yang melaksanakan kegiatan ini. Kehadiran ketua DKPP sangat penting untuk menghasilkan penyelenggara pemilu yang berintegritas, profesinal dan independent,”kata Poluan. (mom)
