MANADO – Debat Publik Pertama calon walikota dan wakil walikota Manado, Jumat (17/10/2024) di Manado Convention Center (MCC) berlangsung sukses.
Empat pasangan calon memaparkan visi misi dan program unggulan serta gagasan dan ide yang akan dilaksanakan bila nantinya terpilih.
Setelah pembukaan oleh Ketua KPU Kota Manado, Ferley Kaparang, masing-masing paslon memaparkan visi misi yang sejalan dengan tema debat yakni Sumber Daya Manusia (SDM), Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan masyarakat, disabilitas, ketahanan pangan, kesetaraan gender dan kemiskinan.
Paslon nomor urut 1, Andrei Angouw – Richard Sualang berkomitmen melanjutkan pembangunan yang telah mereka lakukan selama 1 periode memimpin Kota Manado. Andrei Angouw membeberkan sejumlah capaian di masa kepemimpinan mereka.
Di antaranya angka kemiskinan turun, dari tahun 2021 berada di angka 6,19 persen menjadi 5,79 persen pada tahun 2023.
“Pengangguran juga turun dari 13,88 persen tahun 2020 ke 2023 (pada angka) 8,80 persen,” ungkap Angouw.
Lanjutnya, AA-RS juga akan meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan. Dimana saat ini dari 16 puskesmas, 13 sudah memiliki akreditasi tertinggi puskesmas paripurna.
Selain itu Kota Manado juga mendapat predikat Universal Health Coverage dari BPJS Kesehatan dengan 99 persen masyarakat Kota Manado menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Dan 190 ribu dari peserta tersebut ditanggung oleh Pemerintah,” turut AA.
Peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia juga menjadi perhatian. Ini dibuktikan dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang meningkat. Dari angka 79,12 persen di tahun 2019 menjadi 81,4 di tahun 2023.
“Kami berharap masih diberi kepercayaan untuk 5 tahun ke depan untuk melanjutkan pembangunan yang ada di Kota Manado,” tandas Andrei Angouw didampingi Richard Sualang.
Benny Parasan – Bobby Daud, pasangan calon nomor urut 2 menekankan tentang sinergitas pemerintah dari pusat hingga ke daerah dengan tujuan mewujudkan good goverment and clean goverment. Di dalamnya pembangunan infrastruktur dan penataan kota.
“Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Manado, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menjadikan Kota Manado sebagai pusat jasa perdagangan dan ekonomi kreatif serta pariwisata,” kata Parasan.
Selanjutnya peningkatan pelayanan publik yang nyaman dan modern. “Untuk mencapai visi misi tersebut diperlukan langkah-langkah strategis agar capaian dapat terwujud secara efisien dan efektif,” imbuhnya.
Pasangan BEDA juga berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas.
“Serta pengembangan sarana dan pra sarana, fasilitas pelayanan prima dengan melakukan terobosan-terobosan untuk peningkatan pelayanan masyarakat,” ucap Benpar.
Paslon nomor urut 3, Jimmy Rimba Rogi – Kristo Ivan Lumentut bertekad membawa Manado mengalami perubahan dengan visi Manado Kota Beriman menuju kota Pariwisata Kelas Dunia. Dengan misi Kota Manado bersih, elok, rukun, indah, maju aman dan nyaman.
10 program pro rakyat telah disiapkan Imba-Ivan. dana lansia 60 tahun ke atas, dana duka, dana rohaniawan, dana pendidikan, BPJS Kesehatan gratis, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kota Manado, gaji kepala lingkungan sesuai aturan tanpa potongan, gaji petugas kebersihan sesuai UMP, mensejahterakan ASN dan PPPK, menurunkan pajak dan retribusi.
“Apa rakyat pe mau, itu Imba mo beking,” tegasnya.
Audy Karamoy – Lucky Datau, pasangan calon nomor urut 4 memiliki visi menjadikan Manado hebat dan berintegritas. Dengan misi meningkatkan program jaminan sosial, dana duka, lansia, insentif rohaniawan, dan merasionalisasi pajak bumi dan bangunan.
Meningkatkan program kesehatan, fasilitas kesehatan, menjamin layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan murah serta peningkatan program pendidikan.
Menurut Lucky Datau ada dana BOS di tiap sekolah namun masih ada pungutan liar berkedok sumbangan atau paritisipasi. Hal ini yang akan diseriusi oleh paslon ini agar tidak lagi terjadi.
Keduanya juga akan menjamin kesejahteraan tenaga kerja pendidik terutama honorer, meningkatkan fasilitas pendukung pendidikan, dan menata kembali infrastruktur yang dinilai tidak sesuai peruntukan.
“Kota Manado tidak butuh infrastruktur pembangunan, Kota Manado butuh normalisasi, sehingga banjir-banjir yang terjadi di Kota Manado teratasi, (juga berkomitmen) memberantas KKN dan pungli,” tegas Datau.
Debat berjalan alot dengan adu gagasan dan argumen dari masing-masing pasangan calon. Panelis yang dipercayakan KPU Kota Manado mengundi pertanyaan yang dibacakan moderator, kemudian ditanggapi oleh calon walikota dan wakil walikota. Ada pun kesempatan calon walikota bertanya kepada calon walikota lain, begitu pun wakil walikota.
Yel-yel dan teriakan dukungan para pendukung membuat suasana memanas namun tetap berjalan aman.
Ketua KPU Kota Manado, Ferley Kaparang menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak sehingga debat publik pertama calon walikota dan wakil walikota Manado berjalan baik. Seraya pihaknya akan mengevaluasi hal-hal yang perlu diperbaiki agar tidak lagi terjadi di pelaksanaan debat berikutnya. [anr]