BerandaHeadlinesKasus HIV di Sangihe

Kasus HIV di Sangihe

Manadoline.com, Sangihe- Kasus HIV di Kabupaten Kepulauan Sangihe tercatat sebanyak 62 hingga akhir Desember 2024.

Dan diawal Tahun 2025 bertambah dua kasus. Namun dua pasien dinyatakan meninggal dunia, sehingga jumlah kasus aktif tetap di angka 62.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe, dr. Handry Pasandaran, ME, menyampaikan  adanya tren peningkatan kasus HIV di Sulawesi Utara. Serta meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

“Mayoritas penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk setia pada pasangan dan menghindari seks di luar nikah. Jika pun ada yang memiliki perilaku berisiko, disarankan menggunakan kondom guna mengurangi risiko penularan,” ujarnya. 

Selain itu, penggunaan narkoba dengan jarum suntik secara bergantian juga menjadi faktor utama penyebaran HIV. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya menjauhi narkoba untuk mencegah penyebaran virus ini.

“Kami juga mengingatkan agar donor darah dilakukan dengan skrining ketat untuk memastikan darah yang didonorkan bebas dari HIV. Tenaga kesehatan pun harus selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien, terutama jika ada kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien,” jelasnya.

“Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup akan membantu menjaga daya tahan tubuh. Dengan pola hidup sehat, kita bisa mengurangi risiko tertular berbagai penyakit, termasuk HIV,” sambung Pasandaran. 

Ia juga menyoroti fakta bahwa HIV kini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bayi dan remaja akibat penularan dari ibu atau perilaku seksual berisiko.

“Sebagai orang tua, kita harus melindungi anak-anak dengan memberikan edukasi sejak dini tentang bahaya HIV. Pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi dimulai dari rumah,” tegasnya.

Saat ini, HIV memang belum bisa disembuhkan sepenuhnya, namun dengan pengobatan yang teratur, pasien bisa tetap menjalani hidup dengan kondisi stabil.

“Jika pasien rutin mengonsumsi obat, menjaga kesehatan, dan menjalani gaya hidup sehat, mereka bisa bertahan puluhan tahun dalam kondisi baik,” pungkasnya. 

- Advertisment -