BerandaHeadlinesPuluhan Warga Sulut Jadi Korban Scammer Online di Kamboja, Louis Schramm...

Puluhan Warga Sulut Jadi Korban Scammer Online di Kamboja, Louis Schramm Desak Polda Tangkap Agen-Agen Ilegal

Wakil ketua Komisi 4 Louis Schramm foto bersama para keluarga korban.

MANADO-DPRD Sulut, Senin (17/3/2025) menerima puluhan warga Sulawesi Utara yang tergabung dalam tim relawan kamboja.

Dari data yang dihimpun, puluhan warga yang berasal dari Bitung, Minut dan Manado ini adalah para orang tua serta istri dari 34 warga sulut korban scamer online di Kamboja. Mereka mendatangi gedung dewan dengan harapan para wakil rakyat yang ada di Gedung Cengkih ini dapat memulangkan keluarga mereka di kamboja.

Didampingi Plt Sekwan Niklas Silangen, Louis Schramm saat menerima aspirasi.

” Saat ini mereka sudah menjadi korban kekerasan, penganiayaan, bahkan tak diberi makan, “ungkap para keluarga korban saat membawa aspirasi.

Keluarga korban scamer online ini terima oleh Wakil Ketua Komisi 4 Louis Carl Schramm didampingi Plt Sekwan Niklas Silangen di ruang KIAD DPRD Sulut.

Christy M Saerang sebagai Ketua tim relawan Kamboja menyampaikan aspirasi keluarga korban ke Louis Carl Schramm dengan harapan dapat membantu memulangkan para korban yang saat ini sulit untuk kembali pulang ke Manado, karena terhalang biaya, makan pun sulit.

Bahkan upaya telah mereka lakukan ke KBRI (Kedutaan Besar Repoblik Indonesia) di Kamboja tetapi mereka enggan membantu karena para korban ini ke Kamboja secara ilegal.

“Sekarang ini orang tua korban sebisanya mengirim uang untuk biaya makan, ” ungkap Saerang. Mendengar aspirasi dari keluarga korban, Louis Schramm ikut prihatin dan memberikan apresiasi kepada Ketua Tim Relawan Christy Saerang yang sangat peduli dengan para korban.

“Ini juga jadi pembelajaran bagi kita semua bagi warga Manado jangan mudah tergiur atau terlalu percaya dengan iming-iming gaji mahal di luar negeri. Padahal disana mereka dipekerjakan dan diberangkatkan secara ilegal, ” ungkap Schramm, sambil menegaskan para korban disana tenaga mereka di peras.

“Bayangkan 34 warga Manado jadi sapi perah disana. Karena masuk sana langsung terjebak. Nah, sekarang KBRI yang ada di Kamboja menutup pagar karena ilegal. Seharusnya ilegal atau tidak, KBRI seharusnya memfasilitasi warga negara untuk memulangkan para korban, ” ucap Schramm.

Tetapi dengan adanya aspirasi ini, Schramm akan membawanya ke Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Schramm berharap juga pihak Polda segera menangkap para agen-agen yang memberangkatkan para korban secara ilegal ini.

“Saya juga akan menghadap Kapolda, meminta agar kasus ini diusut secara tuntas, karena sudah banyak warga manado jadi korban di Kamboja maupun Vietnam dan negara lainnya, ” tegas Schramm.

Diakhir pertemuan Christy Saerang menyampaikan bahwa upaya untuk memulangkan para korban, tim relawan telah membuka donasi mapalus namun belum ada yang tergerak untuk membantu.(mom)

- Advertisment -