44 Penumpang Tujuan Miangas Terlantar dan Kelaparan di Pelabuhan Tahuna

Para penumpang Kapal Sabuk Nusantara 95 tengah didata oleh Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk segera mendapatkan bantuan makanan.

Tahuna- 44 orang penumpang kapal yang berangkat dari Pelabuhan Bitung menuju ke Pulau Miangas dan Marore menaiki Kapal Sabuk Nusantara 95, harus rela terlantar di Pelabuhan Tahuna sejak dua hari yang lalu. 

Terlantarnya ke 44 penumpang ini dikarenakan kapal yang mereka tumpangi tak bisa berlayar diakibatkan cuaca buruk yang melanda perairan laut di sekitaran Pulau Marore dan Miangas. 

Tentu saja, hal ini membuat pasokan makanan para penumpang pun habis. Dan pastinya membuat mereka harus kelaparan sambil menunggu kapal yang mereka tumpangi sejak tanggal 28 Juli kemarin berlayar kembali. 

“Sudah seminggu lebih kami ada di kapal, dan selama dua hari ini kami di Pelabuhan Tahuna. Makanan kami habis jadi kami sudah lapor ke bapak Wakil Bupati untuk membantu kami”ujar salah satu penumpang kapal. 

Kapten Kapal Sabuk Nusantara 95 Jufri Djamin

Hal ini pun dibenarkan Kapten Kapal Sabuk Nusantara 95 Jufri Djamin. Dia menuturkan bahwa kapal yang ia bawa itu harus rela menepi di Pelabuhan Tahuna atas dasar cuaca buruk dan juga permintaan para penumpang. 

“Kami sempat sudah berada di Kawaluso mau bersandar disana, namun para penumpang menolak. Alasannya karena makanan. Jadi kata penumpang kalau kami disana, makan kami bagaimana? Lebih baik kita di Pelabuhan Tahuna. Begitu kata para penumpang.”ungkap Jufri. 

Dirinya pun telah berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Marore tentang kondisi keadaan disana. Kalau memungkinkan, besok Selasa(6/8) Kapal Sabuk Nusantara 95 sudah bisa berlayar. 

“Kalau menurut BMKG itu kita bisa berlayar tanggal 7 nanti. Tapi kita lihat cuaca besok dan dari koordinasi pihak Pelabuhan Marore. Kalau oke kita bisa berlayar besok.”katanya.

Sementara itu dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui staf Bagian Jaminan Sosial, sudah mendata para penumpang yang menginap di terminal dan jembatan penyeberangan penumpang untuk didata dan segera diberikan bantuan makanan. (Zul)