BerandaHeadlinesDiduga Libatkan Pengusaha, Komisi II Ingatkan Dinas Pertanian dan Perikanan Soal Verifikasi...

Diduga Libatkan Pengusaha, Komisi II Ingatkan Dinas Pertanian dan Perikanan Soal Verifikasi Kelompok Tani

MANADO-Komisi II DPRD Sulut membidangi Keuangan dan Ekonomi melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan, Selasa (28/5/2024).


Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Sandra Rondonuwu didampingi Wakil Ketua Inggried Sondakh, Sekretaris Nick A Lomban bersama anggota Komisi.


Dalam pembahasan ini, banyak sekali yang terangkat dalam Rapat. Seperti yang dipertanyakan Anggota Komisi II Farly Liwe, soal bantuan bibit jagung dan padi kurang dirasakan petani.

“Petani di Desa Popontolen kecewa karena kurangnya bantuan bibit maupun pupuk. Tidak cuma itu, saluran air untuk lahan pertanian sudah tidak ada lagi, bahkan sebagian persawahan sudah dibiarkan petani, ” ungkap Liwe.


Liwe juga mempertanyakan soal bantuan Brigade Alsintan (kumpulan alat mesin pertanian ) yang programnya kurang disosialisasi.


“Di Gorontalo petani sangat merasakan bantuan Alsintan sehingga hasil pertanian lebih maju dari Sulawesi Utara, ” jelas Liwe.

Sementara itu, Inggried Sondakh dihadapan Plh Sekretaris Dinas Pertanian Stella Taju mempertanyakan program yang bisa bersinegeri dengan komisi II.


“Ada banyk aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada saya, tapi belum ada yang terakomodir. Tentunya harapan saya disisa beberapa bulan ini pihak Dinas Pertanian dan perikanan bisa mengakomodir aspirasi yang disampaikan masyarakat, ” ucap Sondakh.


Sondakh juga meminta penjelasan terkait virus ASF pada ternak babi. “Langkah apa yang sudah dilakukan pihak dinas. Karena sampai saat ini harga daging babi masih sangat tinggi, ” papar Sondakh.


Ada hal menarik yang terungkap dalam pembahasan dibeberkan oleh Ketua Komisi II Sandra Rondonuwu. Bahwa ada pembentukan kelompok-kelompok tani melibatkan pengusaha. Saya ingatkan bahwa ketika melakukan verifikasi kelompok tani harus benar-benar masyarakat berprofesi sebagai petani, karena data yang masuk kepada kami, ada kelompok yang dibentuk melibatkan pengusaha. Kami akan turun ke lapangan dan akan melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian, “ujar Rondonuwu. (mom)

- Advertisment -