MANADO – Awaluddin Umbola, resmi menutup kegiatan Camping Pilkada, Sabtu (6/7/2024).
Plh Ketua KPU Sulut Awaluddin Umbola menyatakan, Camping Pilkada ini berkolaborasi dengan komunitas pecinta alam dan pegiat lingkungan di Sulut dalam rangka menyambut Pilkada Serentak tahun 2024 yang ramah lingkungan.
Dalam sambutan penutupnya, Awaluddin Umbola menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam kegitan tersebut dan sudah memberikan sumbangsih, saran, gagasan kepada KPU Sulut.
“Saya secara pribadi tentu sangat berkomitmen dengan apa yang sudah kita gagas di Wawowow ini,” ucap Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM.
Pada kegiatan itu, Umbola kembali menegaskan bahwa dirinya sangat berkomitmen untuk dijalankan hasil rekomendasi dalam kegiatan Camping Pilkada ini.
“Nanti kita akan coba ukur, rekomendasi itu kita akan coba FGD kan, kita akan klasifikasikan mana yang bisa diintervensi lewat anggaran dan mana yang akan kita intervensi lewat kebijakan,”tegasnya.
“Selama tidak bertolak belakang dengan regulasi, dan tidak bertolak belakang dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilu yaitu langsung, umum, bebas dan rahasia,” ungkap Umbola. Umbola berharap apa yang sudah dibicarakan ini akan berkelanjutan.
“Karena itu harapan kita semua, tentu dalam forum ini kita tidak hanya cape-cape datang ke sini dan berdisuksi, setelah itu tidak ada tindak lanjutnya,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, KPU akan mengundang beberapa perwakilan dari pegiat lingkungan untuk hadir dalam FGD untuk mengerucutkan apa yang sudah dihasilkan dalam forum ini.
“Kami akan coba mencari rekomendasi-rekomendasi yang bisa kami jadikan skala prioritas untuk kami tindak lanjuti dalam tahapan-tahapan yang akan kita lewati ke depan,” kata Umbola.
Kegiatan ini dilaksanakan di Wawowow, Kota Tomohon, dengan tema “Menuju Pilkada Serentak di Sulawesi Utara yang Ramah Lingkungan”.
Camping Pilkada ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempersiapkan teknis pelaksanaan Pilkada Serentak, tetapi juga sebagai wujud komitmen KPU Sulut dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini juga diisi dengan materi-materi dari narasumber terkait dengan Pilkada dan aktivis lingkungan, terdapat juga kegiatan lain seperti zumba dan penanaman pohon yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Adapun peserta pada kegiatan yakni Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih,Parmas dan SDM dan Kasubag Teknis dan Parhubmas KPU Kab/Kota se-Sulawesi Utara serta Komunitas Pecinta Alam.
Turut hadir pada kegiatan Plh Sekretaris Raymond F. Mamahit Fungsional Ahli Madya yang juga bertindak selaku moderator pada kegiatan.
Dengan adanya inisiatif seperti camping ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan proses demokrasi yang tidak hanya efektif dan transparan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi mendatang.
Berikut ini rekomendasi dari Komunitas Pencinta Alam:
Kelompok 1 (Kampanye)
Batasi kuota penggunaan APK dari KPU APK dan APS yang akan dicetak harus dilaporkan ke KPU, Merekam janji paslon, KPU tidak menggunakan botol plastik, kampanye.
Menerbitkan SK untuk menertertibkan APK APSKampanye selesai kerjasama aktivitas lingkungan bersihkan lingkungan kampanye.
Paslon menggunakan bis untuk kampanye, bahan sosialisasi pakai daur ulang. KPU kerjasama Pemda untuk APK yang dipasang dipohon dan tempat lain yang dilarang.
Kegiatan outdor maupun indoor gunakan tumbler.
Kelompok 2 (Debat Kandidat)
Libatkan aktivitas lingkungan dalam penyusunann soal debat.Penggunaan platform tagih janji kandidat, buka pertanyaan seluas-luasnya atau buka oncall dari luar.
Kelompok 3 (Pungut Hitung)
Fasilitas komunitas pihak ketiga untuk daur ulang logistik
KPU Hadirkan pengelola sampah di TPS, Sosilasiai untuk tidak membawa sampah ke TPS dengan stakeholder, Pembuatan TPS yang tidak melibatkan sampah plastik, KPPS dan saksi harus membawa tumbler.
Setiap TPS wajib ada tempat sampah, MOU KPU bersama komunitas terkait tentang pengelolaan sampah.
KPU ramah lingkungan saat pemilihan suaraMelibatkan komunitas lingkungan dalam pengelolaan logistik.(mom)